Pembelajaran AI dan Coding Dimulai dari Kelas 5 SD

Selasa 18 Mar 2025 - 17:07 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan bahwa pembelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding akan mulai diperkenalkan sejak kelas 5 sekolah dasar (SD) pada tahun ajaran baru mendatang.

Namun, mata pelajaran ini masih bersifat opsional dan belum menjadi bagian dari kurikulum wajib.

Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Ma'ruf El Rumi, mengatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan teknologi yang relevan di era digital.

"Mulai kelas 5 SD, pembelajaran AI dan coding akan diperkenalkan secara opsional. Ini merupakan langkah adaptasi terhadap perkembangan teknologi, karena saat ini siswa tidak dapat dipisahkan dari kecerdasan buatan," ujar Ma'ruf di Antara Heritage Center (AHC), Jakarta.

Lebih lanjut, Ma'ruf menekankan bahwa tujuan utama dari pembelajaran AI dan coding adalah agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menjadi inovator dalam bidang tersebut.

"Kami ingin memastikan bahwa pembelajaran AI tidak sekadar menjadikan siswa sebagai end user, tetapi membentuk mereka sebagai pelaku utama dalam kemajuan teknologi. Selama ini, kita lebih banyak menjadi pengguna daripada pencipta teknologi. Dengan adanya mata pelajaran ini, diharapkan siswa dapat memahami dan berkontribusi dalam pengembangan AI," jelasnya.

Selain itu, pembelajaran AI dan coding dinilai dapat melatih kreativitas serta pola pikir siswa dalam menyelesaikan berbagai tantangan.

"Coding dan AI bukan hanya tentang memahami teknologi, tetapi juga bagaimana membangun perspektif berpikir yang lebih kreatif dan solutif. Hal ini akan membantu siswa dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada," tambahnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, sebelumnya menegaskan bahwa meskipun bersifat opsional, mata pelajaran ini merupakan bagian dari upaya membekali generasi muda dengan keterampilan masa depan.

Inisiatif ini juga sejalan dengan program digitalisasi pendidikan yang menjadi salah satu fokus utama Presiden Prabowo Subianto.

"Tujuan dari pengenalan coding dan AI bukan hanya untuk melengkapi pendidikan formal, tetapi juga mengembangkan keterampilan non-akademik yang bermanfaat bagi dunia kerja," kata Abdul Mu'ti.

Ia juga menyatakan bahwa saat ini Kemendikdasmen sedang menyiapkan perangkat pendukung, termasuk kurikulum yang sesuai agar implementasi mata pelajaran ini berjalan optimal.

"Kami tegaskan bahwa AI dan coding adalah mata pelajaran pilihan, bukan wajib. Oleh karena itu, yang kami siapkan sekarang adalah kurikulumnya," pungkasnya.

Dengan kebijakan ini, diharapkan siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan era digital serta memiliki keterampilan yang kompetitif dalam dunia teknologi. (*)

Kategori :