JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Curah hujan tinggi yang mengakibatkan Jembatan Tamiai di Kerinci tergerus seakan amblas. Mengetahui jembatan yang telah berusia sekitar 49 tahun ini rusak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) langsung sigap ke lokasi.
Tim langsung melakukan peninjauan terhadap jembatan Penghubung ruas jalan Bangko - Kerinci yang dibangun pada tahun 1975 ini. Jembatan sepanjang 10 meter ini mengalami rusak akibat banjir bandang yang terjadi di lokasi pada Senin malam (1/1/2024).
Dari identifikasi tim di lapangan, Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Diaz Shodiq menyatakan akan dilakukan Penanganan darurat jembatan Tamiai menggunakan H Beam. "Penanganan darurat mulai hari ini (kemarin, red) bekerjasama dengan pihak swasta. Tujuannya agar dapat dilalui kendaraan nantinya," ucap Diaz kepaa Jambi Ekspres(2/1).
"Ditargetkan penanganan sementara jembatan ini selesai paling lambat pada hari Kamis," sambungnya.
Diterangkan Diaz, jembatan Tamiai mengalami kerusakan berupa tergerusnya oprit pada abutmen arah Kerinci yang mengakibatkan abutmen roboh. Sehingga untuk sementara waktu jembatan tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
BACA JUGA:Progres JTTS Bayung Lencir-Tempino Sudah 2.800 Tiang Pancang Tertancap
BACA JUGA:Menjadi Sorotan Tumpukan di Kota Sampah Masih Terjadi
Sementara waktu lalu lintas dialihkan melalui jembatan alternatif di jalan milik Kabupaten Kerinci.
"Untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas, maka kendaraan kecil dialihkan melalui jalan lingkar pasar Tamiai, dengan melakukan perbaikan papan lantai jembatan kabupaten dan penimbunan agregat," kata Diaz.
Selain itu, juga disiapkan penanganan jangka panjang. "Penanganan permanen menunggu desain dan mudah-mudahan dapat dialokasikan anggaran tahun ini," ucap Kasatker PJN II.
Ditambahkan Diaz, Dampak dari intensitas hujan tinggi dalam kurun waktu satu minggu ini mengakibatkan longsor dan banjir di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh.
Diaz Shodiq menjelaskan yang pertama pada ruas jalan nasional Sungai Penuh - Batas Sumbar (Tapan) terjadi 5 titik longsor.
Untuk penanganan di lokasi itu pihak PJN II Jambi telah berkoordinasi dengan pemerintah Kota Sungai Penuh dan telah melakukan penanganan longsor dengan 3 unit alat berat yaitu 2 unit excavator dan 1 unit backhoe loader serta 1 unit dumptruck.
"Alat tersebut merupakan alat dari Tim Satker PJN2 Jambi dan alat dari Dinas PU Kota Sungai Penuh," ucap Diaz.
Sedangkan, titik lainnya terdapat pada ruas Sungai Penuh - Siulak Deras -letter w- Batas Sumbar telah terjadi 5 titik longsor dalam kurun waktu satu minggu ini.