MAN IC Jambi Perkuat Budaya Integritas Madrasah, Dorong Budaya Kerja Bersih dan Pr

Senin 08 Dec 2025 - 17:11 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JMABI, JAMBIEKSPRES.CO-MAN Insan Cendekia (IC) Jambi terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan tata kelola madrasah yang bersih, transparan, dan berstandar tinggi melalui kegiatan Sosialisasi Penerapan Zona Integritas (ZI) yang digelar di BPSDM Provinsi Jambi.

Kegiatan ini dihadiri para guru dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam Tim ZI, sekaligus menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran kolektif mengenai pentingnya budaya integritas di lingkungan pendidikan.

Sosialisasi tersebut berfungsi sebagai ruang untuk menyatukan persepsi, memperdalam pemahaman mengenai arah kebijakan, serta meningkatkan kesiapan madrasah menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan pemaparan komprehensif dari Dr. Sofyan, M.Pd., Ketua Program Studi Magister Teknologi Pendidikan Universitas Jambi, yang membawakan materi bertema “Membangun Zona Integritas di Madrasah.”

Dalam penjelasannya, Dr. Sofyan menekankan bahwa integritas adalah fondasi utama dalam menciptakan lembaga pendidikan yang mampu memberikan pelayanan publik secara bersih, berkeadilan, dan bebas dari praktik koruptif.

Ia mengaitkan urgensi pembangunan ZI dengan data Transparency International tahun 2024, yang menunjukkan skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia masih berada pada angka 34 dari 100.

Kondisi ini, menurutnya, harus menjadi pengingat bahwa sektor pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi garda depan dalam gerakan antikorupsi, dimulai dari pembiasaan perilaku sederhana yang mencerminkan kejujuran dan tanggung jawab.

Dr. Sofyan juga menggambarkan prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang dalam pembangunan Zona Integritas, seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi, integritas, dan keadilan.

Ia menjelaskan bahwa seluruh prinsip tersebut tidak hanya dituangkan dalam dokumen atau prosedur administratif, tetapi perlu terejawantahkan dalam tindakan dan kebiasaan sehari-hari.

Penerapan nilai-nilai tersebut, lanjutnya, membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh unsur madrasah, mulai dari pimpinan, guru, tenaga kependidikan, hingga warga madrasah lainnya yang terlibat dalam pelayanan publik.

Dalam paparannya, ia menguraikan bahwa implementasi ZI telah memiliki kerangka kerja yang jelas sebagaimana diatur dalam PermenPANRB, yang meliputi pencanangan komitmen oleh pimpinan lembaga, pembentukan tim kerja dengan tugas yang terstruktur, penyusunan rencana aksi yang terukur, pelaksanaan kegiatan perubahan secara berkelanjutan, serta monitoring dan evaluasi secara rutin.

Menurut Dr. Sofyan, keberhasilan pembangunan ZI tidak dapat dinilai dari kelengkapan berkas semata, tetapi harus terlihat dari perubahan pola pikir dan budaya kerja seluruh warga madrasah.

Ia menegaskan bahwa integritas bukan hanya slogan, melainkan perilaku yang harus tampak dalam setiap proses pelayanan dan pengambilan keputusan.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat pondasi integritas di MAN IC Jambi.

Melalui pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap konsep, prinsip, dan mekanisme Zona Integritas, seluruh peserta diharapkan semakin siap untuk terlibat aktif dalam penguatan layanan publik yang bersih, cepat, akuntabel, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Kategori :