Kecil Besar

Jumat 12 Jan 2024 - 20:32 WIB
Editor : Jurnal

PUJIAN terus mengalir dari seluruh dunia: bagaimana pramugara/pramugari Japan Airlines ini menyelamatkan seluruh penumpangnya. 

Anda sudah tahu: pesawat A350 milik JAL terbakar habis di ujung landasan Bandara Haneda di Tokyo. Tapi tidak satu pun dari 376 penumpangnya yang tewas. Beberapa memang terluka tapi sangat minor.

Sebenarnya ada dua yang meninggal: satu anjing dan satu kucing. Dua binatang itu memang diajak terbang oleh tuan mereka. Mungkin keduanya tidak mengerti apa arti pengumuman gawat dari awak pesawat.

Saat pesawat berbadan lebar itu mulai terbakar, sistem pengeras suara langsung tidak berfungsi. Pramugari harus ambil megaphone. Di setiap pesawat memang dilengkapi megaphone. Lewat megaphone itulah diumumkan: agar penumpang keluar lewat pintu darurat. Yakni dengan cara meluncurkan badan di tangga peluncur di pintu darurat.

"Tidak boleh bawa barang bawaan," seru pengumuman itu. Orang Jepang disiplin. Tidak satu pun yang membawa tas saat meluncur di pintu darurat.

Pesawat sebesar A350 dilengkapi 8 pintu darurat. Tapi yang dibuka hari itu hanya tiga. Selebihnya dalam posisi yang sangat bahaya: dekat kobaran api.

Teorinya: seluruh penumpang sudah harus meninggalkan pesawat dalam waktu 1,5 menit. Tapi dalam kasus JAL di Haneda ini diperlukan waktu 18 menit. Mungkin saja 18 menit itu sudah termasuk waktu untuk mengecek kepastian: tidak ada lagi penumpang yang tertinggal di dalam pesawat. Waktu 18 menit itu dihitung sejak pesawat mendarat sampai kapten pilot keluar meninggalkan pesawat.

Kapten pilot JAL hari itu menjadi orang terakhir yang meninggalkan pesawat. Begitulah aturan penerbangan. Awak baru boleh meninggalkan pesawat setelah semua penumpang beres.

Kemungkinan lain perlu waktu 18 menit: hanya tiga pintu darurat yang boleh dibuka. 

Intinya: hebat. Semua selamat.

Memang ada 5 orang yang meninggal dunia. Mereka adalah awak pesawat kecil yang ditabrak di landasan itu. Pilotnya sendiri selamat.

Pesawat kecil yang ditabrak itu jenis Dash-8. Buatan Kanada. Hari itu diisi 6 orang. Mereka adalah petugas patroli laut yang akan terbang ke Niigata. 

Sehari sebelumnya memang ada gempa besar di Niigata: 7,6 skala Richter. Lebih 213 orang meninggal –52 lainnya masih hilang. 

Pesawat kecil itu membawa bantuan untuk daerah gempa.

Ketika pesawat JAL A350 mulai mendarat di ujung landasan, justru pesawat Dash-8 itu memasuki landasan. 

Kategori :

Terkait

Minggu 22 Dec 2024 - 20:21 WIB

Celeng Banteng

Jumat 20 Dec 2024 - 20:58 WIB

Tipuan Magelang

Kamis 19 Dec 2024 - 20:51 WIB

Partner Dansa

Rabu 18 Dec 2024 - 20:59 WIB

Mati Lagi

Senin 16 Dec 2024 - 20:28 WIB

Manajer Istri

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 21:23 WIB

Kualam Diduga Jadi Korban Malpraktik

Minggu 22 Dec 2024 - 21:23 WIB

Jangan Takut Melapor

Minggu 22 Dec 2024 - 21:19 WIB

Berandalan Bermotor Kembali Berulah