Indonesia menjadi negara yang memberikan kontribusi terbesar kedua pelajar asing di Taiwan dengan jumlah 16.639 orang pada 2022. Jumlah itu meningkat sebanyak 11.840 orang dibandingkan dengan periode 2018. Bertambahnya jumlah pelajar Indonesia di Taiwan itu dipastikan mampu mempererat hubungan kedua belah pihak.
Kedua, hubungan komersial atau Business to Business Contact. Lini ini tidak hanya berkutat pada hubungan dagang dan investasi belaka yang memang dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Namun yang tidak boleh dikesampingkan adalah sektor ketenagakerjaan yang turut memperkuat hubungan "B to B".
Lai tentu harus mengambil pelajaran berharga dari Tsai terkait dengan moratorium pengiriman tenaga kerja dari Indonesia. Kebijakan Tsai pada waktu itu telah memberikan pengaruh negatif terhadap perekonomian Taiwan. Belakangan Tsai tersadar bahwa PMI telah turut memberikan kontribusi secara tidak langsung bagi pertumbuhan perekonomian nasional Taiwan.
Tanpa ada pekerja dari Indonesia, masyarakat Taiwan tidak akan bisa produktif. Peran serta PMI yang bekerja di sektor informal sangat dirasakan oleh warga Taiwan dalam mengatasi urusan domestik. Demikian pula keterlibatan para pahlawan devisa dari Indonesia yang bekerja di sektor formal sangat membantu berputarnya roda industri di Taiwan, baik yang berskala besar maupun kecil. (*)