JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Satu unit rumah di RT 02, Kelurahan Beliung, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi hangus terbakar pada Selasa (23/1) siang. Rumah non permanen tersebut terbakar habis tak bersisa. Beruntung peristiwa tersebut terjadi saat rumah dalam keadaan kosong ditinggal sang pemilik.
Ketua RT setempat, Riza Pahlevi mengatakan, saat mengetahui kejadian ini, pihaknya bersama-sama dengan warga sekitar mencoba memadamkan api dengan menggunakan air ember.
“Dikarenakan cuaca memang panas dalam dua hari ini ditambah angin kencang, jadi warga agak kewalahan memadamkan api. Sementara warga yang lain memanggil pemadam kebakaran,” ujarnya.
Riza menjelaskan, pihaknya mengupayakan pemadaman dengan alat seadanya. Sementara itu petugas pemadam tiba sesaat kondisi rumah hampir habis terbakar.
“Usaha sudah cukup, ya namanya musibah ya. Rumah habis semua tidak ada yang tersisa. Yang punya rumah istrinya jualan lontong, yang anak sekolah, dan suaminya berada di Kumpeh. Ya meskipun pemadam agak terlambat datang namun telah berusaha,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari Affandi mengatakan, pihaknya langsung terjun ke lokasi kebakaran sesaat setelah pihaknya mendapatkan laporan mengenai hal itu.
“Kami menerima laporan di Pos Layanan Pemadam Kebakaran pukul 11.31 dan kita meneruskan di Pos Alam Barajo untuk langsung menuju tempat kejadian kebakaran. Satu unit rumah non permanen terbakar,” ungkapnya.
Dikatakan Mustari, penyebab kebakaran diduga berasal dari charger handphone yang tidak tercabut, sedangkan rumah pada saat itu tengah ditinggal oleh pemiliknya.
“Dari investigasi yang kita lakukan ada casan hp yang tidak dicabut ketika rumah ditinggal,” sebutnya. Damkar Kota Jambi menerjunkan sebanyak 5 unit armada untuk melakukan pemadaman. Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api dengan sigap untuk mengantisipasi terjadinya rambatan api yang begitu besar.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara untuk kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 50 juta. “Kami menghimbau kepada masyarakat untuk masalah kelistrikan untuk dapat lebih berhati-hati lagi,” pungkas Mustari. (*)