Diantaranya Kerinci, Sungai Penuh, Tebo, Merangin, Batanghari, Bungo dan Batanghari.
“Evakuasi warga terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman atau lebih tinggi. Koordinasi terpadu untuk pemenuhan logistik penanganan banjir sudah dilakukan,” akunya.
Adapun rapat koordinasi tersebut dipimpin Sekda Provinsi Jambi, Sudirman. Sekda menjelaskan bahwa di Provinsi Jambi setidaknya ada 576 desa/kelurahan dalam 87 kecamatan yang terdampak bencana banjir di Provinsi Jambi.
Ketika bencana banjir, Sudirman mengungkapkan dirinya banyak menemukan masyarakat enggan untuk mengungsi karena masalah keamanan dan juga terkait harta benda.
Terkait itu, Pemprov Jambi menempuh beberapa upaya yang dilakukan dalam menghadapi bencana banjir.
Pertama, terus memantau kondisi cuaca yang informasinya selalu diupdate dari BMKG Jambi.
Kedua, melakukan koordinasi dengan stekholder terkait dari semua daerah untuk menyediakan peralatan, melakukan penanganan darurat, evakuasi korban terdampak, mendirikan tempat pengungsian, dapur umum dan pos pelayanan kesehatan.
Sekda mengakui ketersediaan bantuan logistik saat ini sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak.
"Bantuan logistik banjir yang didistribusikan oleh BPBD ke kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kota Jambi, Merangin, Sarolangun, Bungo, Tebo, Batanghari dan Tanjab Timur serta Muaro Jambi," katanya.
Untuk bantuan warga yang terdampak banjir sudah terdistribusi ke 10 kabupaten/kota yang meliputi bantuan paket kebersihan keluarga, perlengkapan makan, lauk pauk dan lainnya.
Dari Dinas Sosial yang bersumber dari APBN ada makanan siap saji, beras dan sebagainya. Adapun dari APBD bantuan paket sembako sebanyak 887 yang terdistribusikan ke warga yang terdampak banjir.
"Kendala penyaluran ini ada masalah akses misalnya jembatan yang rusak menghambat penyaluran bantuan," pungkasnya. (*)