Cerita Anak Penjahit Penerima KIP, Lulus Dengan IPK Nyaris Sempurna
Senyum merekah dan wajah berseri terlihat dari raut muka Dhea Arviana Wijayanti saat pembawa acara wisuda mengumumkan namanya sebagai peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di jenjang sarjana di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur. Seperti apa ceritanya?
---
SAAT namanya dipanggil, mahasiswi Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu seakan tidak percaya dan sontak segenap hadirin wisuda yang hadir di Gedung Auditorium Unej bertepuk tangan memberikan apresiasi yang tinggi.
Unej menggelar wisuda yang dihadiri oleh 750 lulusan Periode VII Tahun Akademik 2023/2024 di gedung auditorium kampus setempat pada pekan pertama Januari lalu.
Mahasiswi yang akrab disapa Dhea itu meraih IPK nyaris sempurna, yakni 3,99 dan lebih istimewa lagi, mahasiswi berhijab itu adalah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) karena ia berasal dari keluarga kurang mampu.
Dengan wajah bahagia, gadis asal Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, itu bersyukur bisa menyelesaikan kuliah di FKIP Universitas Jember dengan beasiswa KIP-K. Karena, tanpa bantuan pendanaan beasiswa itu maka mustahil bisa meraih gelar sarjana pendidikan.
BACA JUGA:60 Pelajar Rebut Hadiah Jambi Ekspres Studi ke Singapura
BACA JUGA:Germas Sukses, SAH Catatkan Rekor Kepuasan Masyarakat Jambi
Orang tuanya hanya seorang penjahit yang penghasilannya pas-pasan sehingga Dhea ingat betul saat meminta izin ingin kuliah kepada orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, itu seakan tidak mungkin bisa terwujud.
Akhirnya memang benar, dengan berat hati orang tuanya, pasangan Wiharjo dan Eni Lestari, menyampaikan tidak punya uang untuk membiayai anak terakhirnya itu untuk kuliah.
Orang tuanya mengizinkan Dhea untuk meneruskan ke perguruan tinggi asal bisa membiayai sendiri studinya. Saat itu yang terlintas dalam benaknya adalah bagaimana cara memperoleh beasiswa pendidikan untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.
Beruntung ada program KIP-K bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu sehingga lulusan SMKN 1 Slawi itu mendaftarkan diri dan bertekad untuk lebih tekun belajar agar bisa meraih mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi negeri (PTN).
Kabar baik yang ditunggu pun tiba. Ia dinyatakan lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 dengan pilihannya Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) FKIP Universitas Jember.
Pilihan anak bungsu dari empat bersaudara itu untuk kuliah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sempat membuat orang tuanya terperanjat karena selain jarak yang cukup jauh, mereka pun tak punya sanak saudara di kota yang terletak di timur Pulau Jawa tersebut.Semenjak pertama melihat daftar perguruan tinggi negeri, Dhea memang sudah mantap memilih Program Studi PLS di FKIP Unej yang awalnya ia tidak tahu apa itu Program Studi PLS. Namun setelah ia mencari informasi karena timbul rasa penasaran, akhirnya menjadi cinta dengan program tersebut.