JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Agama menggelar Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 di Kota Semarang pekan depan dan sebanyak 328 dari 2.000 paper kiriman penulis dalam dan luar negeri akan dibahas di forum tersebut.
"Pemikiran dan paparan hasil-hasil penelitian para akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia yang lebih baik," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani di Jakarta.
Dhani mengatakan AICIS tahun ini mengusung tema Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues.
Kegiatan tersebut akan berlangsung di Kampus UIN Walisongo, Semarang, selama empat hari mulai 1 hingga 4 Februari 2024.
BACA JUGA:Ratusan Akademisi Internasional Definisikan Ulang Peran Agama Hadapi Krisis Global
BACA JUGA:Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Beras Bulog Dalam Kondisi Baik
Menurutnya, tema AICIS 2024 diangkat sebagai respon terhadap adanya krisis kemanusiaan global yang belakangan terjadi di beberapa belahan dunia, seperti di Timur Tengah dan Ukraina.
Ketegangan sosial politik internasional itu secara konstan melahirkan berbagai tanggapan dengan sentimen keagamaan yang kuat. AICIS bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kancah global.
"Tema AICIS kali ini sangat menarik karena mengangkat tema tentang meredefinisi peran agama dalam krisis kemanusiaan global," katanya.
Ia menjelaskan ada tujuh sub tema yang akan didiskusikan oleh para akademisi kajian keislaman, dalam dan luar negeri. Pertama, Agama, Nasionalisme, dan Kewarganegaraan di Asia Tenggara.
Kedua, Dampak Isu dan Ketegangan Keagamaan Internasional terhadap Nasionalisme, Kewarganegaraan, dan Hak Asasi Manusia. Ketiga, Krisis Kesetaraan, Keadilan, dan Kemanusiaan. Keempat, Ketegangan Agama dan Kemanusiaan Global.
Kelima, Isu Gender, Spiritualitas, dan Minoritas. Keenam, Fikih Siyasah tentang Perang dan Damai: Era Pasca Kolonial. Ketujuh, Kebijakan berbasis Maslahah Mursalah, Kesetaraan, dan Pemberdayaan.
Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi mengapresiasi banyaknya paper yang dikirim kepada panitia untuk mengikuti ajang tahunan Kemenag ini.
Meski dilaksanakan di awal tahun, kata dia, penyelenggaraan AICIS 2024 mendapat respon yang luar biasa dari publik. Sebanyak 1.957 paper yang masuk ke panitia berasal dari 11 negara di antaranya Afghanistan, Armenia, Mesir, Indonesia, Irak, Malaysia, hingga Maroko.
"Ini rekor sepanjang penyelenggaraan AICIS," katanya. (ant)