Kesejukan Pemilu di Desa Moderasi Beragama Terbaik Indonesia
DESA Rama Agung, Kecamatan Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu merupakan desa moderasi beragama yang dibentuk pada 1963 lewat program transmigrasi masyarakat dari Provinsi Bali.
Awal terbentuk, desa ini ditempati mayoritas oleh transmigran asal Bali yang beragama Hindu, namun belakangan, berbagai etnik dari daerah lain juga sudah menjadi bagian dari masyarakat desa tersebut.
Seiring waktu, desa dengan luas wilayah 342 hektare itu ditempati warga dengan beragam agama dan etnik. Jumlah penduduknya saat ini dicatat sebanyak 2.894 jiwa, terdiri dari 1.479 laki-laki dan 1.415 perempuan, dengan jumlah keluarga sebanyak 858 KK.
Jika dirinci berdasarkan agama, komposisi penduduk Desa Rama Agung pada 2023 terdiri dari 1.022 orang beragama Islam, 898 Kristen, 145 Katholik, 774 orang beragama Hindu dan 55 penduduk beragama Budha.
Pada 2023, Desa Rama Agung menempati peringkat 1 desa inovasi moderasi beragama pada kategori kampung moderasi se-Indonesia oleh Kementerian Agama RI.
Kepala Desa Rama Agung Putu Suriade mengatakan di desa yang dipimpinnya itu lima agama hidup berdampingan, Islam, Hindu, Budha, Kristen, dan Katolik berinteraksi dengan rukun, damai, serta selalu harmonis.
Karena itu, lima rumah ibadah berdiri berdampingan di desa tersebut. Ketika berada di Kantor Desa Rama Agung, pemandangan lima rumah ibadah yang berdiri bersebelahan dapat disaksikan secara langsung, kelimanya hanya dibatasi pagar atau posisinya terpisah berseberangan jalan.
Tidak hanya rumah ibadah, keharmonisan juga melekat pada masyarakatnya, kegiatan sosial kemasyarakatan di daerah itu mengedepankan sikap saling bantu, jaga, bahu-membahu, serta saling bertoleransi dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Rama Agung, bukan pada 2023 saja meraih penghargaan soal kerukunan umat beragama, pada 2018 desa yang terdiri dari 3 dusun dan 11 RT itu telah menjadi desa percontohan dalam pemahaman beragama dan 2021 menjadi desa wisata religi.
Setiap aktivitas masyarakat, baik kehidupan beragama maupun sosial, selalu diselimuti kesejukan toleransi. Meskipun berbeda keyakinan, masyarakat di desa itu tanggap dan saling bantu ketika ada salah satu penduduknya memiliki hajatan, tidak mengedepankan ego identitas.
Para penduduk menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap warga yang berbeda keyakinan dan adat istiadatnya. Mereka menjalankan kehidupan beragama sesuai tuntunan masing-masing, namun tetap tidak mengabaikan keyakinan yang dianut oleh yang lainnya.
Hingga saat ini, tidak ada catatan konflik atau gesekan yang terjadi di Desa Rama Agung, baik soal keyakinan, budaya, maupun aktivitas sosial, malah desa tersebut bmenjadi percontohan toleransi, baik nasional maupun tingkat internasional.
Pemilu
Tidak hanya soal agama, adat istiadat dan budayanya, suasana sejuk dan damai di Desa Rama Agung juga dirasakan pada setiap penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan.