JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi menemukan sebanyak 18.272 pemilih pemula yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) belum melakukan perekaman KTP Elektronik (E- KTP).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Wein Arifin dalam rapat Forkopimda terkait Persiapan Pemilu di Jambi tahun 2024.
Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Wein Arifin mengatakan, bahkan sebelumnya lebih banyak lagi ada 54 ribuan pemilih yang masuk DPT belum memiliki E-KTP namun jumlah itu sudah berkurang beberapa hari lalu menjadi 18.272.
"Jumlah ini karena estimasinya pada 14 Februari mereka berusia 17 tahun," ucap Wein seusai rapat koordinasi.
BACA JUGA:Ujung Lorong
BACA JUGA:Uni Eropa Perlu Capai Otonomi Pertahanan
Ia menerangkan, pemilih itu terdaftar di DPT namun belum melakukan perekaman KTP elektronik. Yang jadi pertanyaan saat ini, kata Wein, ketika pemilih itu memperoleh C pemberitahuan undangan memilih dan datang ke TPS dan panitia lalai tak memeriksa KTP, akan menjadi masalah.
"Jika ada lebih 1 orang itu yang menggunakan hak pilih maka dipastikan akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), seharusnya mereka tak bisa memilih karena tak memiliki KTP," katanya.
Ia menyatakan sudah mengingatkan ke KPU dan Pemerintah Daerah bahwa hal itu merupakan pekerjaan rumah (PR) bersama.
"Ini bukan masalah di pemda, karena Dukcapil sudah membuka diri sampai hari kerja, tapi masyarakat yang belum inisiatif," katanya.
Ia mengatakan, jika hal ini belum ditemukan solusi, ia belum memastikan langkah taktisnya.
"Karena secara normatif dalam peraturan yang bisa menggunakan hak pilih ada tiga, yang pertama pemilih yang memiliki E-KTP yang masuk dalam DPT, pemilih yang sudah memiliki e-KTP yang masuk dalam DPTb, dan pemilih yang memiliki E- KTP dalam DPK. Tetap harus rekam e-KTP, kalau belum dapat maka diprint saja di Dukcapil," akunya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Al Haris mengatakan terkait 18.272 pemilih pemula yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) tapi belum melakukan perekaman KTP, dirinya sudah meminta Dukcapil mengejar perekamannya sampai Selasa malam terakhir.
"Mudah-mudahan ini masih bisa kita berharap nanti, semua petugas Dukcapil akan terus bekerja sampai malam hari H," ucap gubernur.
Terkait kendala yang dihadapi belasan ribu orang itu, Gubernur menyebut kemungkinan saat perekaman tidak di tempat asalnya karena pekerjaan atau sedang berkuliah.