JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jambi tengah melakukan pekerjaan pelebaran jalan nasional di Simpang Sebidang Jalan Raya Palembang-Jambi. Lokasi pelebaran jalan nasional ini berada di depan pintu exit tol Bayung Lencir-Tempino Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Hal itu lantaran mengantisipasi tingginya arus lalu lintas saat tol Jambi itu bisa difungsionalkan.
Kontraktor Pelaksana Hutama-Wika, BAP.KSO Dody Irawan menyebut pekerjaan peleberan ini dibagi dalam tiga pekerjaan besar.
“Sebelah kiri dari arah Palembang-Jambi ini akan digarap pertama kali. Kedua sebelah kanan bagian atas itu jadi tahap II, dan sebelah kanan bagian bawah akan dibangun tahap III. Jadi ada 3 tahap pengerjaan di Simpang Sebidang,” ungkap Dody.
Menurutnya, pelebaran jalan nasional di Simpang Sebidang dilakukan kurang lebih sepanjang 650 meter.
BACA JUGA:532 Jamaah Belum Lakukan Pelunasan
BACA JUGA:Harga Cabai Kian Pedas, Begini Penjelasannya!
Ditambahkan Asisten Pelaksana dan Pengawasan Satker PJBH Provinsi Jambi, Atthur Rachmawan mengatakan, ratusan meter itu akan menjadi empat lajur dua jalur.
“Jalan nasional akan dilebarkan. Kondisi jalannya berdasarkan dari gambar kami menjadi 4 lajur 2 jalur dengan median jalan,” ujarnya.
Pelebaran jalan nasional mulai dilakukan sejak awal Februari lalu.
Itu ditargetkan dapat dioperasikan pada saat bersamaan dengan operasional Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 yaitu semester II/2024.
Selain itu, konstruksi jalan tol Bayung Lencir-Tempino di Jambi telah mencapai 52,8 persen.
Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen pembangunan jalan tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Arief Budiarto mengakui semestinya di awal Februari ini pihaknya menargetkan sebesar 54 persen.
Lantaran cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang Januari lalu menjadikan progres ini minus sekitar 1,4 persen.
“Progres pembangunan jalan tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 saat ini sudah 52,8 persen memang masih ada minus dari rencana kita yang sebesar 54 persen, minusnya 1,4 persen,” kata Arief.