Pembangunan Tak Sesuai Perencanaan, Lokasi Hotel Berbintang Dibangun Lapangan Mini Soccer

Rabu 27 Mar 2024 - 04:12 WIB
Reporter : Andri Briliant Avolda
Editor : Adriansyah

Disinggung terkait pembangunan lainnya yang belum sama dengan maket seperti tak adanya lantai 2 di mall bagian depan JBC, Mario menyatakan masih proses negosiasi dengan calon penyewa toko (tenant).


Maket pembangunan JBC. --

 "Lantai atasnya masih dipasarkan. Tahap negosiasi dengan tenant-tenant. Kita masih rapat menyesuaikan design dengan kebutuhan anchor tenant," akunya.

Adapun untuk sejauh ini, diterangkan Mario, pembangunan JBC  yang merupakan objek kerjasama di atas bangunan Pemprov itu ditargetkan beroperasi 2027. Dan saat ini sudah berprogres baik.

"Mall realisasinya sudah 20 persen, dan Ruko 36 persen," sebutnya.

BACA JUGA:PARAH! Pekerjaan JBC Abaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Proyek Triliunannya : Nyawa Bisa Melayang

BACA JUGA:Jika Ada Kejanggalan Soal JBC, Dewan Persilakan Konsumen Mengadu ke DPRD

Sebelumnya dari pantauan Jambi Ekspres, maket kawasan JBC sangat mewah.

Namun saat ini belum sesuai dengan konsep replika bangunan itu, bahkan banyak penambahan seperti lapangan mini soccer yang saat ini tengah digarap.

Sementara itu, pengamat ekonomi dan kebijakan publik Jambi Noviardi Ferzy kepada Jambi Ekspres mengatakan JBC seharusnya memiliki konsep bisnis yang jelas. 

"Dari awal JBC tidak memiliki konsep bisnis yang jelas akan penggunaan lahan, dulu katanya akan dibangun hotel, gedung pertemuan, mall. Tapi nyatanya hanya sebatas ruko, dalam hal ini Pemrov gagal mendapatkan pengembang yang bonafid dalam mengelola lahan tersebut," ujar Akademisi STIE Jambi ini.

Ia juga berharap JBC tak merugikan konsumen. Yakni menjelaskan status bangunan yang hanya Hak Guna Bangunan (HGB).

BACA JUGA:Pengembang Diminta Jujur ke Konsumen, Ruko JBC Hanya HGB

BACA JUGA:JBC Terbukti Langgar K3

Sebab toko atau bangunan tak bisa dimiliki lantaran berdiri di atas tanah Pemerintah Provinsi Jambi yang diikat dengan kontrak kerjasama selama puluhan tahun saja. 

Terpisah, menurut Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sembilan Jamhuri, Jambi Bussines Centre (JBC) terkesan menjadi lumbung persoalan hukum yang dimulai dengan persoalan atas hak lahan.

Kategori :