Bentuk Penyelamatan Salah Satu Asset Negara
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - PT Pertamina EP Field Jambi resmi mengelola sumber minyak di kawasan lapangan Betung Meruo Senami yang sebelumnya dikelola oleh PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi.
“Alih kelola ini merupakan bentuk penyelamatan salah satu asset negara yang masih bisa diproduksi yang bernilai ekonomis dan bisa menjadi salah satu sumber untuk mencapai satu juta barel tahun 2030,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan.
Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam proses alih kelola ini dan dirinya yakin alih kelola ini akan membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat di sekitar Lapangan Betung.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu telah dilakukan penandatanganan Berita Acara Serah Kelola Area Operasi Betung Meruo Senami kepada PT Pertamina EP Regional 1. Kemudian pada Maret 2024 kembali dioperasikan oleh Pertamina EP (PEP) Field Jambi. SKK Migas Sumbagsel akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa kegiatan hulu migas berjalan dengan aman, efisien, dan ramah lingkungan.
“Saya mengimbau kepada Pertamina EP Field Jambi untuk selalu mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam setiap kegiatan operasi dan pastikan semua pekerja dan masyarakat di sekitar lapangan terlindungi dari bahaya kecelakaan kerja,” kata Anggono.
Pertamina EP Jambi Field yang merupakan bagian dari Pertamina Subholding Upstream Regional 1 Sumatera Zona 1, melaksanakan seremonial alih kelola lapangan Betung (Ex PBMSJ) beberapa hari lalu dimana acara tersebut merupakan peresmian alih kelola.
Pada kesempatan itu Manajer Jambi Field Hermansyah menyampaikan melalui surat Nomor 321/PHR23000/2022-S1 (12 Sep 22) VP P&O Regional 1 melakukan penunjukan langsung Pengelolaan Sementara PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) untuk Produksi di Area Betung Meruo Senami (BMS).
Pertamina melakukan survei lokasi, pendataan asset di area betung, pembuatan berita acara alih kelola lapangan Betung dengan mengumpulkan data namun tidak terbatas pada serah terima asset, stock minyak bersama dengan tim dari Business Partnership Regional 1 dan telah dilakukan pembahasan dan pengajuan ABO untuk Lapangan Betung tahun anggaran 2025 ke PHR Regional 1.
“Dengan beroperasinya lapangan Betung ini mampu menjadi bagian dari pencapaian produksi migas nasional 1 juta barel dan dengan operasinya lapangan Betung ini mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan illegal drilling di sekitar lapangan Betung Meruo Senami,” kata Hermansyah.
Tantangan Industri Hulu Migas dalam upaya memenuhi target produksi migas dari Pemerintah, kian hari semakin menantang dan memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya. Upaya pencapaian target produksi Migas ini, telah mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah. Harapannya dengan produksinya Lapangan Betung ini dapat berkontribusi untuk memenuhi target 1 juta barel 2030.
Dalam kesempatan yang sama, Pjs. General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Tedjo Sumantri menyampaikan Prakasa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ), merupakan salah satu WK yang ada di Kabupaten Bajubang yang telah memberikan kontribusi bagi Indonesia untuk membantu capaian produksi migas nasional.
Lapangan Betung merupakan contoh pemberdayaan potensi daerah dalam meningkatkan pendapatan, dengan berbagi porsi secara seimbang antara Pusat dan Daerah memberikan apresiasi sebesar-besarnya serta ucapan terimakasih atas kerja sama dan kontribusi seluruh jajaran PT Pertamina serta para pemangku kepentingan Daerah yang telah mendampingi dan mengelola lapangan Betung.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Industri Hulu Migas Indonesia telah berkomitmen untuk mengejar target produksi 1 Juta Barel per Hari Minyak dan 12 Miliar standar kaki kubik per hari gas pada tahun 2030, dengan adanya penambahan aktifitas hulu migas untuk mencapai target produksi tersebut.
Tentunya mampu meningkatkan roda perekonomian di Provinsi Jambi. Kami berharap industri di Jambi dapat terus tumbuh sehingga dapat memajukan perekonomian daerah dan pada gilirannya akan memperkuat perekonomian nasional. (ant)