Bantuan modal yang diperolehnya tersebut Nurmala gunakan untuk mengembangkan usahanya, di mana yang semula ia memproduksi batik hanya beberapa lembar saja, namun kini sudah bisa menerima pesanan dalam jumlah yang besar.
Berkat KUR BRI Nurmala pun telah mempekerjakan dua orang untuk membantunya dalam memproduksi batik
Diakuinya Nurmala, membatik juga merupakan hobinya sejak masih kecil dulu, ia sering mengikuti kegiatan membatik yang dilakukan oleh orang Seberang Kota Jambi.
Karena hobi tersebut, ia telah membuka tempat produksi batiknya sendiri.
Namun untuk memperkaya ilmu tentang motif batik, Nurmala masih tetap belajar dengan para perajin batik yang banyak di Seberang Kota Jambi.
BACA JUGA:Program Desa BRIlian Bantu Tingkatkan Perekonomian Warga Desa Ibru
BACA JUGA:BRI Insurance rilis fitur Claim Tracking
“Awalnya dari hobi mengikuti orang yang membatik di Seberang Kota Jambi, setelah itu saya coba membuat sendiri dan hasilnya cukup lumayan dan diminati oleh konsumen. Pemesanan awalnya dengan sistem indent, karena kita belum memproduksi secara banyak,” ungkapnya.
Salah seorang konsumen Batik Siti Ajir, Novi mengaku telah menjadi pelanggan setia batik Siti Ajir dan setiap ada motif terbaru Batik Siti Ajir, ia akan berusaha untuk mendapatkannya.
“Kualiatas bati Siti Ajir ini bagus, dan bisa dibilang menjadi salah satu pelopor usaha batik di Seberang Kota Jambi. Harga yang ditawarkan pun terjangkau untuk semua kalangan,” akunya.
BACA JUGA:Mahasiswa Unja Ajarkan Pelajar Produksi Biobriket Dari Limbah Sawit
BACA JUGA:Semarakkan HUT ke 128, BRI Kuala Tungkal Gelar Undian Hadiah Simpedes
Sebelumnya, Pemimpin Cabang (Pinca) BRI Jambi, Tomy Irawan menyebutkan, BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR terbesar pada tahun 2024 dan BRI pun optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Terhadap pelaku UMKM yang paling utama diperhatikan BRI yaitu permodalan, di mana sekarang BRI punya KUR tanpa agunan yang bisa dicairkan sampai dengan Rp 100 juta, sebelumnya hanya sampai Rp 50 juta.
Sedangkan UMKM yang sudah terbilang cukup besar berdasarkan survei, bisa mendapatkan bantuan KUR lebih besar.
“Bukan berarti Rp 100 juta langsung dicairkan, melainkan dicairkan bertahap, dilihat berdasarkan volume usaha yang dijalankan. Bisa jadi Rp 5 juta dulu, kemudian naik lagi dan seterusnya sampai Rp 100 juta,” sebutnya.