SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO-Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah berhasil menurunkan tingkat pengangguran, yang dihitung dari awal tahun 2023 hingga akhir tahun 2023.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans), H. Deshendri, menyatakan bahwa penurunan ini adalah hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah dalam mencari solusi agar sektor swasta dapat lebih banyak mengakomodasi putra daerah.
"Pada tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sarolangun sebesar 5,22 persen, dan pada tahun 2023 turun menjadi 5,09 persen, menurut data statistik Sarolangun," ungkapnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus mendorong peningkatan keterampilan hidup (life skill) bagi para pemuda melalui kursus yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (KLK) di bawah naungan Dinas Nakertrans.
BACA JUGA:Disdikbud Sarolangun Luncurkan Mata Pelajaran Berbasis Adat Istiadat
BACA JUGA:Pj Bachril Buka Lomba Pacu Perahu, Menjaga Tradisi Budaya Sarolangun
"Kami terus mendorong pelaksanaan kursus keterampilan di KLK, dengan mengajak peserta dari setiap kecamatan dan membaginya ke dalam kelompok-kelompok. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mandiri," tambahnya.
Selain upaya tersebut, Pj. Bupati dan pihak Dinas Nakertrans juga rutin berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan, termasuk perusahaan tambang, perkebunan, dan sektor swasta lainnya.
"Pada tahun 2023, kami mengeluarkan hampir dua ribu kartu kuning untuk para pencari kerja. Meskipun tidak semua berhasil ditempatkan, setidaknya ada yang berhasil, dan hal ini telah berhasil mengurangi tingkat pengangguran di daerah kita," jelasnya.
BACA JUGA:Langkah Efektif PJ Bachril, Angka Stunting di Sarolangun Berhasil Diturunkan 50 Persen
BACA JUGA:39 Kades Habis Masa Jabatan, PMD Sarolangun Pastikan Tidak Gelar Pilkades pada 2024
Tahun 2024 ini, tambahnya lagi, ada peningkatan permintaan dari masyarakat Kecamatan Pauh untuk menambah kuota kursus di KLK.
"Hal ini merupakan hasil dari permintaan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sebelumnya. Kami berharap kedepannya dapat memberikan dampak yang lebih baik lagi, namun yang pasti, pemerintah akan terus berupaya membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan ini," tegasnya.
Dalam menjaga upaya penurunan tingkat pengangguran, pihaknya juga mengakui bahwa ada faktor lain yang ikut berperan, seperti harga komoditas sawit.
BACA JUGA:Selama 2024, Disdamkar Sarolangun Catat 9 Kali Pemadaman