SUNGAIPENUH, JAMBIEKSPRES.CO-Sidak yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Kota Sungai Penuh terhadap proyek jalan paving blok material batu andesit di depan Gedung Nasional telah menimbulkan keprihatinan serius.
Dalam upaya memastikan kualitas infrastruktur yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023 senilai Rp 800 juta.
Komisi III DPRD Kota Sungai Penuh, yang diketuai oleh Drs Mulyadi Yacub, bersama anggotanya, mendesak pembongkaran jalan tersebut dan melakukan perbaikan ulang.
BACA JUGA:Meski Kondisi Normal, Alat Berat Disiagakan di Jalan Sungai Penuh-Tapan
BACA JUGA:Longsor di Jalan Nasional Sungai Penuh-Tapan, Ratusan Kendaraan Terjebak Selama 14 Jam
"Sangat memperhatikan, sebagian besar badan jalan dipasang paving blok materialnya menggunakan batu andesit sudah bergelombang dan mengalami kerusakan. Kita minta dibongkar dan diperbaiki ulang," ujar Mulyadi Yacub.
Menurut laporan masyarakat yang diterima DPRD Kota Sungai Penuh pada Senin (29/04/2024), kondisi jalan depan Gedung Nasional yang baru selesai dibangun pada awal 2024 telah mengalami kerusakan yang signifikan.
Meskipun telah beberapa kali diperbaiki, namun kerusakan tersebut masih terus terjadi, menandakan adanya masalah yang lebih mendasar.
BACA JUGA:Tim Satgas Cek Penyebab Banjir Bandang di Kerinci-Sungai Penuh
Ir Suharman, seorang ahli teknis, menjelaskan bahwa dalam pemasangan paving blok yang menggunakan batu andesit, terdapat 7 syarat teknis yang harus diperhatikan.
"Pondasi jalan harus kuat untuk menahan beban yang akan melewati paving block. Jika pondasi tidak kuat, maka conblock sebagus apapun akan bergelombang dan cepat rusak," jelasnya.
Selain itu, Suharman juga menekankan pentingnya menentukan posisi ketinggian permukaan paving dan tebal paving yang akan digunakan.
Hal ini sangat penting untuk menjamin kekuatan dan ketahanan jalan yang dibangun.