JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Saat puncak musim haji di Arab Saudi, diprediksi suhu akan mencapai ekstrem, bahkan bisa mencapai 50 derajat Celsius.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam kunjungan kerja ke Makkah, mengingatkan jemaah akan tantangan fisik yang dihadapi akibat panasnya cuaca tersebut.
"Cuaca sangat panas. Hari ini mencapai 40 derajat. Namun ini belum puncak. Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak musim haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat," ujar Yaqut dalam kunjungannya ke Arab Saudi.
BACA JUGA:Jangan Tertipu Tawaran Berangkat sebab Kuota Haji Sudah Terpenuhi
BACA JUGA:Kuota Haji 2024 Terpenuhi, Masyarakat Diminta Waspada Terhadap Tawaran Visa Non-Haji
Menteri Yaqut juga mengimbau agar jemaah mempersiapkan diri dengan baik, terutama dari segi kesehatan dan kebugaran fisik.
"Saya meminta jemaah haji untuk mempersiapkan fisik sebaik mungkin. Haji ini adalah ibadah fisik. Persiapkan fisik dengan baik. Tidak perlu memaksakan diri terlalu keras. Konsumsilah makanan bergizi dan vitamin. Ini akan membantu jemaah dalam menjaga stamina," tegasnya, sembari memberikan pesan kepada jemaah agar tidak terlalu memaksakan diri.
Selain itu, Menag menekankan bahwa Kementerian Agama telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kesehatan jemaah.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 5 Perlengkapan yang Wajib Dibawa Saat Menunaikan Ibadah Haji
BACA JUGA:Suhu Panas dan Aktivitas Fisik Tinggi, Lima Risiko Kesehatan Bagi Jamaah Haji
Salah satunya adalah dengan menyediakan petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang akan melayani jemaah selama 24 jam penuh.
"Jemaah tidak perlu ragu untuk menyampaikan hal apa pun kepada para petugas agar bisa membantu jemaah," tambahnya.
Langkah-langkah pencegahan juga telah dilakukan oleh Kemenag sejak awal, termasuk penetapan istitha'ah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya haji.
Selain itu, Kemenag juga merilis program Senam Haji yang dirancang untuk menjaga kesehatan jemaah.
BACA JUGA:Kemenag Ingatkan Masyarakat Waspadai Risiko Tren Haji Backpacker, Sanksi Tegas Menanti
BACA JUGA:Fatwa Kontroversial Ulama Saudi Nyatakan Haji Non Prosedural Tidak Sah Ibadahnya
"Senam Haji diisi dengan gerakan sederhana yang dirancang oleh para pakar senam sehat yang profesional di bidangnya. Tujuannya, agar gerakan ini bisa dilakukan oleh seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk mereka yang lanjut usia," jelas Menag.
Dengan demikian, Kemenag berupaya keras untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. (*)