BACA JUGA:Jalan Tanco Koto Petai Rusak Parah, Pemkab Kerinci Janji Aspal Tahun Ini
BACA JUGA:Setelah Penantian Panjang, 773 PPPK Kerinci Terima SK dan Dilantik Pj Bupati Asraf
"Dan inilah bentuk sinergitas penganggaran penanganan banjir antar pemerintah pusat, provinsi dan daerah (kota Sungai Penuh). Tentunya dukungan semua pihak dalam menciptakan suasana yang kondusif perlu dijaga, karena ini demi keselamatan semua warga kita, semua elemen patut mendukung ini," sampainya.
Ditambahkan Yazzer, kolam retensi di Rawa Arah Seratus itu selain secara teknis ke depannya dapat mereduksi banjir akan memiliki manfaat sebagai obyek wisata lokal, perikanan dan juga wisata kuliner.
"Tentunya dengan selesainya DED ini pihak pemilik kewenangan dalam hal ini Pemerintah Pusat dapat melakukan pelaksanaan fisiknya paling cepat 2026 karena pada tahun 2025 pihak pemerintah kota Sungai Penuh akan melakukan kajian lingkungan hidup untuk rencana tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, pada Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Banjir Batang Merao yang diselenggarakan Pemkot Sungai Penuh yang turut menghadirkan Pemprov Jambi dan Pemkab Kerinci pada 7 Mei 2024, Pemerintah menunjukan kolaborasi menangani agar tak terulangnya banjir.
BACA JUGA:Faizal Kadni Turun Gelanggang, Nyatakan Diri Maju di Pilkada Kerinci 2024
BACA JUGA: KPU Telusuri Informasi Pungli PPK & PPS Merangin dan Kerinci
Penanganan jangka panjang juga dipaparkam oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI Jambi.
Langkahnya dengan mulai menyusun perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Merao pada tahun 2024. Yang akan dilanjutkan dengan langkah konstruksi dari 2025 hingga 2027 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BWS Sumatera VI David Partonggo.
“ Tahun 2024 kita usulkan ke Pak Dirjen perencanaannya dulu sehingga segala sesuatu konstruksi itu kan harus ada Readiness Criteria (Kriteria Kesiapan), salah satunya perencanaaan ada perluasan lahan. Ini ada di 2024 dan semoga kita bisa eksekusi. Itu rencana kami. Tentunya kami fokus di kewenanangan yang akan kami laksanakan dengan Balai Sungai dan lain-lain,” ucap David.
Selanjutnya untuk 2025 akan dilakukan konstruksi dalam bentuk normalisasi di DAS Batang Merao. Lalu di 2026 dan 2027 dilakukan konstruksi lanjutan, yang selain normalisasi dilakukan pembuatan kolam retensi.
BACA JUGA:Sagil, Anak SD Berpostur 2 Meter, Viral di Kerinci dan Sungai Penuh
BACA JUGA:Setelah Penantian Panjang, 773 PPPK Kerinci Terima SK dan Dilantik Pj Bupati Asraf
David mengakui, permasalahan banjir Sungai Merao dengan panjang DAS 57 kilometer ini termasuk karena adanya perubahan tata lahan yang makin parah. Yakni akibat aktivitas eksploitasi alam disekitar sungai. Juga karena Galian C dan penumpukkan sampah di beberapa titik di sungai Kerinci dan Sungai Penuh. (*)