JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Provinsi Jambi sudah melakukan kajian upaya penanganan banjir di Kerinci dan Sungai Penuh.
Dari studi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jambi ditemukan kolam retensi Rawa Arah Seratus bisa mereduksi atau memperkecil dampak banjir hingga 6 juta kubik.
Hal ini diakui oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Jambi Yazzer Arafat.
Dikatakannya, Studi Kolam Retensi Rawa Arah Seratus dilakukan pada tahun 2023 dan tahun 2024 melalukan DED agar rawa tersebut dijadikan Kolam Retensi.
BACA JUGA:Pj Bupati Asraf Klaim Kerugian Akibat Banjir di Kerinci Capai Rp 896,44 M
BACA JUGA:Atasi Banjir di Kerinci, Butuh Dana Triliunan untuk Normalisasi Sungai Batang Merao sebagai Solusi
"Karna kolam retensi dari hasil studi yang telah dilakukan pada rawa Arah Seratus dapat mereduksi banjir sebesar sekitar 6 juta kubik," kata Yazzer.
Rencananya kolam retensi pada Rawa Arah Seratus ini dibagi menjadi 5 kolam sesuai dengan permintaan 5 Desa di Kota Sungai Penuh.
Yakni di Desa Paling Serumpun, Desa Tanjung Bungo, Desa Tanjung, Desa Tanjung Mudo dan Desa Simpang Tiga.
"Pada DED (Detail Engineering Desain) 2024 kami akan melakukan pendetilan rancangan disain yang akan dibantu melalui advis teknis dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VI selaku pemilik kewenangan pada wilayah," terangnya.
BACA JUGA:Vakum, 35 BUMDes di Tanjabtim Perlu Tingkatkan Kembali Kinerjanya
BACA JUGA:Lia Simple
Pada tahun 2023 Bidang SDA dalam rangka mereduksi banjir telah dilakukan normalisasi sungai pada wilayah Kota Sungai Penuh yaitu Sungai Batang Bungkal dan Sungai Terung (lanjutan dari tahun 2022).
"Pasca banjir yang terjadi beberapa bulan yang lalu kami telah bersinergi dengan BWSS VI melakukan penanganan paska bencana di kabupaten Kerinci khususnya di daerah desa Sei Pegeh Siulak dengan membuat pasangan bronjong untuk mengamankan musholla dari longsor," ucapnya.
Ia menyatakan tahapan penyiapan kriteria (Readines Criteria) awal ini memang harus dijalankan menyiapkan Readines Kriterianya (RC) terlebih dahulu.