JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dalam mengawasi Pilkada 2024, Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menyampaikan isu-isu krusial Pilkada yang perlu diantisipasi.
Salah satunya dia menyebutkan kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Menurutnya penyelenggara pemilu harus jeli dalam beradaptasi dengan teknologi informasi. Pasalnya dia menjelaskan dengan AI semua hal bisa dipalsukan atau dibuat seperti asli.
BACA JUGA:Peran Pers Memastikan Pilkada Berkualitas
BACA JUGA:Sinyal Kuat di Pilkada Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah Tunggu Restu Orangtua
"Misal saya bicara sekarang ini, bisa saja yang tersampaikan ke publik, narasi yang berbeda lain. Itu bisa terjadi, kami coba mengantisipasi hal tersebut dengan jeli," jelas Herwyn saat menyampaikan arahan dalam Rapat Dalam Rangka Fasilitasi dan Koordinasi Dukungan Pilkada Serentak 2024.
Dia berharap KPU juga membantu untuk mendesain penguatan penggunaan teknologi informasi sehingga diperlukan adaptasi oleh pihak yang berkontestasi serta Bawaslu dalam proses mengawasi.
"Harus hati-hati memang, atas kecanggihan yang ada. Jadi jangan sampai dipergunakan secara tidak bertanggung jawab,"tegas dia.
BACA JUGA:Kapolda Jateng Berminat Maju di Pilkada Melalui NasDem
BACA JUGA:Koalisi Prabowo-Gibran Sefrekuensi dalam Pilkada 2024
Tidak hanya itu, Herwyn menyatakan kerap kali kecanggihan disangkutpautkan dengan isu hoaks/ disinformasi. Menurutnya Bawaslu akan berupaya untuk meningkatkan kapasitas untuk menelaah kebenaran suatu informasi baik dengan aplikasi sistem informasi itu sendiri maupun kerja sama dengan berbagai pihak.
BACA JUGA:PKB Buka Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta
BACA JUGA:KPU Pasang Target 85 Persen Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
"Maka itu kerja sama dengan stakeholder menekan persebaran isu hoaks/disinformasi melalui kanal media sosial sangat diperlukan. Sebab jika tidak dapat mengancam stabilitas kondisi politik," pungkasnya. (*)