JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pedagang dalam kawasan Pasar Talang Banjar mengeluhkan banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) liar yang berjualan di pinggir jalan.
Sebab, keberadaan PKL liar tersebut berdampak pada sepinya pembeli di dalam pasar, serta menimbulkan kemacetan di sekitar area tersebut.
Salah satu pedagang di Pasar Talang Banjar, Utomo mengatakan bahwa sejak munculnya pedagang liar yang berjualan di pinggir jalan, jumlah pembeli yang datang ke dalam pasar menurun drastis.
"Sejak ada pedagang liar yang berjualan di pinggir jalan, dagangan Saya jadi sepi pembeli. Banyak pembeli yang lebih memilih belanja di pinggir jalan ketimbang masuk ke dalam pasar," ujar Utomo, Sabtu (22/6/2024).
BACA JUGA:Jamaah Haji Lansia Rampungkan Tawaf Ifadah
Selain mengeluhkan sepinya pembeli, Utomo juga menyoroti kemacetan yang terjadi akibat PKL liar.
"Macet, terutama di pagi dan sore hari," tambahnya.
Kondisi ini mempengaruhi aktivitas di sekitar pasar dan membuat para pedagang di dalam pasar merasa dirugikan. Banyak lapak di dalam pasar yang kosong karena para pedagang memilih untuk berjualan di pinggir jalan yang lebih ramai.
Hal ini menambah kerumitan dalam pengelolaan pasar serta mengurangi kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung.
Para pedagang Pasar Talang Banjar berharap Pemerintah Kota Jambi segera mengambil tindakan tegas untuk menertibkan PKL liar.
Mereka meminta agar para pedagang liar tersebut diarahkan untuk berjualan di dalam pasar agar aktivitas jual beli kembali normal dan arus lalu lintas di sekitar pasar tidak terganggu.
"Kami berharap Pemkot Jambi dapat bertindak tegas untuk menertibkan pedagang-pedagang liar tersebut agar bisa berjualan di area pasar," kata Utomo.
Dengan harapan ini, para pedagang di Pasar Talang Banjar menanti solusi cepat dan efektif dari pemerintah demi kenyamanan dan kelancaran aktivitas jual beli di pasar.
Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun mengatakan, ada dua lokasi yang menjadi aktivitas PKL di Kawasan itu, yaitu Jalan Orang Kayo Pingai dan Pakubuwono.