KUALATUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengingatkan warga untuk waspada menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dapat meningkat saat musim kemarau yang diprediksi terjadi dari bulan Juli hingga Agustus 2024 mendatang.
Sekretaris BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Guszirwan, mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada rapat lintas sektor terkait pembahasan Karhutla.
BACA JUGA:Kemarau Diprediksi Hingga Juni, Pemprov Siapkan Penganggaran Penanganan Karhutla
BACA JUGA:Pertama di Indonesia! UNJA, APHI, dan PT WKS Gelar Operasi Pemadaman Karhutla di Kampus
"Saat ini cuaca di Tanjab Barat masih didominasi hujan dibandingkan panas," katanya.
Guszirwan menambahkan bahwa penetapan status Karhutla kemungkinan baru dilakukan pada bulan Agustus mendatang, mengingat kondisi cuaca saat ini masih dalam kategori hujan.
"Belum ada penetapan mengenai status Karhutla," ujarnya.
BACA JUGA:BMKG Temukan 42 Titik Kasus Karhutla di Sumatera, Dimana 6 Titik Ada di Jambi
BACA JUGA:BNPB Ajak Semua Pihak Lanjutkan Tren Positif Mitigasi Karhutla
Berdasarkan data BPBD Tanjabbar, kejadian Karhutla sering terjadi pada tanah mineral di Kecamatan Batang Asam, Renah Mendaluh, serta di wilayah rawa seperti di Kecamatan Betara, Pengabuan, dan Senyerang.
"Kecamatan Betara, yang terletak di wilayah gambut, merupakan area yang paling sering terdampak," tambahnya.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Ikuti Rakor Pencegahan dan Pengendalian Karhutla di Jambi dan Kalsel
BACA JUGA:Status Siaga Darurat Karhutla Tak Diperpanjang
BPBD juga mengimbau kepada masyarakat untuk proaktif dalam mengantisipasi potensi Karhutla di wilayah masing-masing, dengan menekankan agar tidak melakukan pembakaran lahan saat musim kemarau. (*)