JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) berbicara soal sikap politik Partai Gerindra.
Menurut Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI tersebut, tujuan politik Gerindra memperjuangan kepentingan umat bangsa dan negara di atas segalanya.
"Tujuan politik Gerindra itu untuk amar makruf nahi mungkar, kepentingan umat di atas segalanya," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI saat memberikan tausiyah, Jumat mala (27/6) kemarin.
BACA JUGA:Jaga Kualitas Pertumbuhan, SAH Kawal Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
BACA JUGA:Pulang Haji, SAH disambut Haru Masyarakat, Keluarga dan Pendukung
Menurut Anggota DPR yang dijuluki bapak beasiswa Jambi itu, salah satu tujuan Prabowo mendirikan Partai Gerindra untuk berjuang memberikan rahmat kepada seluruh masyarakat, menegakkan amar makruf nahi mungkar.
Dalam kesempatan itu SAH mengatakan cita - cita perjuangan Gerindra, partai ini bukan semata dijadikan sebagai alat sebagai kendaraan politik.
"Politik Gerindra itu adalah kita semua wajib melakukan amar makruf nahi mungkar, kita dituntut untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, untuk itu kita berjuang untuk terus bersungguh-sungguh melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan. Itu politik Gerindra," tegas pria yang akrab disapa Pak Haji tersebut.
BACA JUGA:Pasca Lebaran, SAH Minta Pemerintah Perhatikan Peningkatan Jumlah Pencari Kerja
BACA JUGA:Menunggu Poros Baru Pilgub Jambi, SAH-Mashuri Berpotensi Berduet di Pilgub Jambi
SAH kemudian mencontohkan bagaimana Rasulullah dalam membangun Madinah. Dia menyebut bahwa Rasulullah pada waktu itu membangun masyarakat yang beradab di Madinah.
"Politik Gerindra itu terinspirasi dari perjuangan Rasul membangun Madinah dengan piagam Madinah. Ini membangun masyarakat Madinah yang beradab," sebutnya.
BACA JUGA:Jumlah Investor Pasar Modal Jambi Capai 122 Ribu SID, Jumlah Transaksi Saham Rp 856,51 M
Sehingga SAH berharap kader Gerindra selalu menjaga relasi baiknya dengan para ulama, yang menunjukkan bahwa hubungan yang dijalin bukan untuk dukungan politik semata, melainkan dilandasi ketulusan dan kejujuran dalam upaya menghormati atau takzim kepada para ulama. (*)