Simpan 3.700 Patung Buddha, Paling Tua Berasal Dari 1.600 Tahun Lalu

Jumat 12 Jul 2024 - 20:32 WIB
Editor : Jurnal

Salah satu kuil besar di Lhasa adalah Kuil Jokhang yang dibangun pada pertengahan abad ke-7 (647 M) pada masa kejayaan Kerajaan Tubo.

Dengan usia lebih dari 1.300 tahun, kuil tersebut adalah bangunan tanah dan kayu tertua seluas 25.100 meter persegi yang masih ada di Xizang. Desainnya memadukan unsur Tibet, Tang, Nepal, dan India.

Reputasi Lhasa sebagai "Tanah Suci" sendiri terkait dengan patung Buddha Tidur (patung Sakyamuni pada usia 12 tahun) di Kuil Jokhang yang dibawa Putri Wencheng ke Xizang sehingga menjadikan Kuil Jokhang sebagai yang tertinggi dalam agama Buddha Tibet.

Upacara "pengundian dari guci emas", yang merupakan bagian dari proses konfirmasi reinkarnasi Buddha hidup, selalu diadakan di Kuil Jokhang yang berada di pusat kota tua Lhasa.

Sekali lagi, pengunjung dilarang untuk mengambil foto atau video saat berada di dalam ruangan di Kuil Jokhang dan hanya bisa memotret di luar ruangan.

Saat wartawan ANTARA datang ke Kuil Jokhang, tampak para penganut agama Buddha Tibet mengantre masuk ke berbagai ruangan di Kuil Jokhang untuk bersembahyang ke Buddha Shakyamuni. Bagi para penganut agama tidak dipungut bayaran untuk beribadah, namun bagi turis ditarik bayaran.

Laba Dunzhu, biksu sekaligus pemandu wisata di kuil tersebut, menyebut Kuil Jokhang pertama dibangun pada 649 Masehi dan kemudian direnovasi pada 1409. Tiap hari, setidaknya 7-8 ribu orang mengantre untuk beribadah ke kuil tersebut.

Terdapat 115 biksu yang berada di kuil tersebut dengan kegiatan rutin adalah berkumpul dan berdoa mulai pukul 17.00 waktu setempat.

Budhisme Tibet, menurut Laba Dunzhu, berfokus pada doa bagi seluruh penduduk Bumi agar tidak saling menyakiti dan menunjukkan belas kasihan.

Kuil Jokhan sendiri berdiri persis di sebelah Jalan Barkhor yaitu jalan utama Kota Lhasa yang juga sudah berusia 1.300 tahun.

"Barkhor", berarti "melewati lorong" dalam bahasa Tibet, adalah salah satu dari tiga jalur mengelilingi di Lhasa. Keliling jalan tersebut dapat mencapai lebih dari 1.000 meter dan terdiri atas 35 sub-jalan dan gang.

Jalan itu juga menjadi "jalur ibadah" pada waktu tertentu saat malam hari. Para peziarah dari berbagai daerah mulai berjalan sepanjang sirkuit Jalan Barkhor searah jarum jam sambil memutar roda doa (wheeling pray) maupun dengan berlutut hingga bersujud ke tanah.

Selain Kuil Jokhan, masih ada juga Biara Sera yang terletak di kaki Gunung Serawuzi, 3 kilometer sebelah utara Istana Potala.

"Sera" berarti mawar liar dalam bahasa Tibet. Legenda mengatakan bahwa ketika biara dibangun, biara itu ditutupi dengan bunga mawar liar sehingga dinamakan Biara Sera.

Di bagian belakang Biara Sera terdapat "halaman berdebat" (debating courtyard) tempat biksu-biksu yang belajar di biara tersebut melakukan tanya jawab di bawah pepohonan.

Sebanyak 485 biksu di Biara Sera dapat berdebat dan bahkan dengan gestur bertepuk tangan sebagai bentuk desakan untuk memberikan jawaban.

Kategori :