SEMARANG, JAMBIEKSPRES.CO- Universitas Diponegoro (UNDIP) menjadi sorotan publik setelah situs resminya diserang oleh hacker.
Serangan tersebut mengakibatkan munculnya informasi yang tidak biasa, termasuk adanya jurusan "Ternak Lele" dan "Pijat" yang tentu saja tidak ada dalam daftar program studi resmi universitas tersebut.
Kejadian ini pertama kali terungkap ketika beberapa pengguna internet menemukan perubahan aneh pada situs resmi UNDIP.
BACA JUGA:Server Take Down, KPU Tanjabtim Kesulitan Input Data
BACA JUGA:Mengapa Data Pribadi Harus Dilindungi Seperti Harta Berharga, Ini Alasannya
Tangkapan layar dari halaman situs yang telah diretas segera menyebar luas di media sosial, membuat banyak orang terkejut dan menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari keheranan hingga kekhawatiran.
Juru bicara UNDIP, Dr. Agus Widodo, mengkonfirmasi insiden tersebut dalam konferensi pers yang digelar pagi ini.
"Kami menyadari adanya aktivitas tidak biasa di situs resmi universitas sejak dini hari. Tim IT kami segera melakukan investigasi dan tindakan pencegahan untuk mengatasi situasi ini," ujarnya.
Dr. Agus juga menjelaskan bahwa serangan ini tidak mempengaruhi data akademik atau informasi sensitif lainnya.
BACA JUGA:Kolaborasi Datascrip dan Skyworth Hadirkan Monitor Canggih
BACA JUGA:Sidang Lanjutan Mafia Tanah, Mantan Datuk Rio Sebut Tandatangannya Dipalsukan
"Serangan ini lebih kepada perubahan tampilan dan informasi di situs, bukan pada sistem utama kami.
Meski demikian, kami tetap menganggap serius masalah ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melacak pelakunya," tambahnya.
Reaksi dari mahasiswa dan alumni UNDIP beragam.
Beberapa di antaranya menanggapi dengan humor, sementara yang lain menyuarakan kekhawatiran tentang keamanan digital institusi pendidikan.
"Awalnya saya tertawa melihat ada jurusan ternak lele dan pijat di situs kampus. Tapi kemudian saya berpikir, seberapa aman data kami jika situs saja bisa diretas?" kata Rina, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya keamanan siber di institusi pendidikan.
BACA JUGA:IHSG berpeluang menguat di tengah rilis data inflasi dalam negeri
Dengan semakin canggihnya teknologi dan meningkatnya ancaman dari hacker, universitas dan institusi lainnya perlu memperkuat sistem keamanan mereka untuk melindungi data dan informasi penting.
UNDIP sendiri telah berkomitmen untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan dan memberikan pelatihan tambahan kepada tim IT mereka untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
"Kami akan memastikan bahwa sistem kami lebih aman dan terlindungi dari serangan di kemudian hari," kata Dr. Agus.
Sementara itu, pihak universitas meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berterima kasih atas pengertian serta dukungan dari seluruh komunitas akademik UNDIP.