JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melakukan konsolidasi terkait pengembangan karier guru dan dosen di Jakarta
Dalam pertemuan tersebut, dibahas isu-isu strategis terkait tata kelola sumber daya manusia (SDM) dosen dan guru.
"Hari ini bersama Pak Nadiem, kami membahas manajemen talenta tenaga pendidik, termasuk kesejahteraan jabatan fungsional guru dan dosen melalui pengembangan dan penguatan karier," kata Anas dalam keterangan resminya di Jakarta.
BACA JUGA:Kemendikbudristek dan Kemenpan RB Fokus pada Penguatan Karier Tenaga Pendidik Nasional
BACA JUGA:Kemenag-Kemendikbud Jalin Kerja Sama Penguatan Moderasi Beragama di Kampus
Pengembangan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024 juga menjadi salah satu fokus kebijakan, dengan penekanan pada pemenuhan kebutuhan tenaga guru.
Menurut Anas, Kementerian PANRB telah menyetujui formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kemendikbudristek, terdiri dari 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK.
"Kami telah membahas tentang pemenuhan ASN guru dan dosen, serta upaya untuk membuat karier mereka lebih jelas dan tidak rumit ke depannya," tambahnya.
Anas juga menyampaikan bahwa mayoritas ASN saat ini masih terpusat di pulau besar dan perkotaan, khususnya di Pulau Jawa.
BACA JUGA:Menjaga Tradisi Ilalang, Kemendikbudristek Dukung Pemberdayaan Komunitas Adat Osing
BACA JUGA:Kemendikbudristek Memastikan Kelancaran Pencairan dan Pendaftaran Baru KIP Kuliah
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menginisiasi percepatan karier dan apresiasi lebih bagi ASN yang mendedikasikan diri di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
"Mencermati ini, kami mencari titik temu agar dosen dan guru di seluruh Indonesia mendapatkan situasi yang lebih baik, dengan peningkatan kualitas karier dan optimalisasi kinerja mereka," kata Anas, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa pihaknya mengulas berbagai masukan terkait pengelolaan guru dan dosen di Indonesia, termasuk jaminan karier dan kesejahteraan.
"Kami ingin mempercepat peningkatan fleksibilitas karier dosen dan guru, sehingga ke depan mereka dapat meraih karier yang lebih baik," jelas Nadiem.
BACA JUGA:Transformasi Pendidikan Melalui Gerakan Merdeka Belajar
BACA JUGA:DPR Dorong Perguruan Tinggi Berbisnis untuk Meringankan Biaya Pendidikan
Dengan demikian, pembahasan antara Menpan RB dan Mendikbudristek ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan di Indonesia, serta memastikan bahwa tenaga pendidik di seluruh wilayah Tanah Air mendapatkan dukungan yang memadai dalam pengembangan karier mereka. (*)