Bank Dunia Dukung Program Kemendes, Beri Pendanaan 800 Juta Dolar AS
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam pasca bertemu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (6/10/2--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkapkan bahwa World Bank (Bank Dunia) akan memberikan dukungan terhadap program Kementerian Desa PDT dengan fasilitasi pendanaan 800 juta dolar AS (sekitar Rp13 triliun) untuk mendukung peningkatan kelas 15 ribu desa maju menjadi desa mandiri.
Dia mengungkapkan perkiraan alokasi dana yang diberikan sebesar Rp550 juta per desa untuk total 15 ribu desa.
“Kita akan menyasar desa-desa yang kita ingin geser dari desa maju menjadi desa mandiri. Jadi desa maju sekarang itu ada 23 ribu, nah itu kita mau geser 15 ribu-nya menjadi desa mandiri,” ujarnya seusai bertemu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin.
Mengingat adanya keterbatasan dana murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), lanjutnya, maka Kementerian Desa dan PDT akan mengajak Bank Dunia sebagai salah satu pihak yang memberikan dukungan pendanaan.
BACA JUGA:Mendes PDT Tegaskan Tidak Terlibat dalam Usaha Menangkan Istri di Pilkada Kabupaten Serang
BACA JUGA:Belanja Negara Rp3.842 Triliun, DPR RI Sahkan RAPBN 2026
Dia menyampaikan bahwa Bank Dunia sudah siap mendukung, sehingga selanjutnya dibutuhkan persiapan secara teknis. Salah satu persiapan teknis yang telah dilaksanakan adalah pendampingan dari Bappenas melalui pertemuan Senin ini.
Berdasarkan hasil pertemuan dengan Kepala Bappenas, pemerintah optimistis kerja sama antara Kemendes PDT dengan Bank Dunia akan berjalan per awal tahun 2026, jika tidak ada hambatan, dengan jangka waktu lima tahun.
Pendanaan itu di antaranya dialokasikan untuk mendukung beberapa program unggulan Kemendes PDT, seperti swasembada pangan hingga ekonomi hijau.
“Jadi misalkan desa-desa tematik yang kita buat, kemudian pusat-pusat produksi, ini ujungnya sebenarnya untuk MBG (Makan Bergizi Gratis) juga. Untuk Makan Bergizi Gratis, persiapan untuk bahan bakunya. Kemudian juga untuk koperasi desa Merah Putih. Artinya, putaran ekonomi ini akan memperkuat perekonomian di desa. Jadi intervensinya ke arah sana nanti,” ucap Yandri.
Adapun kehadiran dirinya bertemu Rachmat Pambudy atas dasar keharusan menginformasikan rencana pelaksanaan program strategis nasional kepada Bappenas.
“Semua program strategis nasional atau program yang akan dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga, memang awal dan muaranya di sini (Bappenas) dulu, biar menjadi ter-register,” kata dia. (ant)