Terus Dipantau Gunakan Teropong, Binokuler, dan Kamera

BERTENGGER: Seekor burung Elang Jawa bertengger pada dahan pepohonan di Gunung Ciremai, Jawa Barat, yang berhasil didokumentasikan oleh Tim Monitoring Elang Jawa TNGC pada 2023. FOTO: ANTARA/HO-Balai TNGC --

 Kemudian dari sisi perilaku, elang jawa dapat dipengaruhi oleh kondisi hutan di habitatnya. Apabila hutan dataran rendah rusak, spesies ini bakal pindah ke hutan yang lebih tinggi.

 Perilaku yang paling umum ditunjukkan elang jawa di habitat alaminya yakni 80,16 persen beristirahat atau bertengger di pepohonan serta 45,88 persen dan sisanya berburu.

 Keberhasilan TNGC dalam mendukung perkembangbiakan elang jawa menunjukkan pentingnya upaya konservasi yang dilakukan.

 Pemantauan yang teliti dan perawatan habitat menjadi kunci dalam memastikan spesies ini dapat terus berkembang biak, sehingga elang jawa bisa menjalankan fungsinya sebagai predator puncak yang menjaga keseimbangan ekosistem.

Kendati demikian, ancaman terhadap elang jawa tetap ada. Perburuan ilegal masih menjadi masalah serius, terutama karena harga anakan burung ini cukup tinggi di pasar gelap.

 Selain itu, semakin berkurangnya habitat alami karena alih fungsi kawasan hutan menjadi permukiman penduduk juga menjadi ancaman bagi elang jawa.

 Sementara upaya konservasi berjalan, pendidikan lingkungan hidup juga mendapatkan perhatian serius, khususnya di Kabupaten Kuningan

 Pemerintah Kabupaten Kuningan sudah menyiapkan mata pelajaran muatan lokal (mulok) tentang Gunung Ciremai, yang akan diperkenalkan mulai semester genap tahun ajaran 2024/2025.

 Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat menekankan bahwa kehadiran mulok Ciremai, adalah bentuk dukungan Kabupaten Kuningan terhadap konservasi.

 Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan di kalangan pelajar, khususnya di 80 sekolah penggerak yang terpilih sebagai pilot project.

 "Salah satu bentuk rasa syukur dan tanggung jawab kita adalah menghadirkan pembelajaran kepada anak cucu kita untuk menjaga lingkungan, terutama Gunung Ciremai," katanya.

 Pihaknya berharap melalui pembelajaran tentang Ciremai, generasi mendatang dapat merawat dan menjaga Gunung Ciremai dengan sebaik-baiknya.

 Memanfaatkan dan merawat Gunung Ciremai sangat penting. Apalagi di kawasan tersebut terdapat sekitar 360 mata air yang digunakan untuk kebutuhan masyarakat luas. 

 Di tengah perubahan zaman dan tantangan lingkungan, keberhasilan pelestarian elang jawa di Gunung Ciremai menjadi contoh nyata betapa pentingnya upaya bersama dalam menjaga keseimbangan alam untuk masa depan. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan