Perubahan Iklim Picu Gelombang Panas Ekstrem di Seluruh Dunia, Ini Dampaknya

Perubahan iklim menjadi "kekuatan pendorong utama" yang menyebabkan panas ekstrem di seluruh dunia. --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Perubahan iklim telah menjadi "kekuatan pendorong utama" di balik fenomena panas ekstrem yang melanda berbagai belahan dunia, menurut juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Clare Nullis.

Dalam wawancara dengan Anadolu, Nullis menjelaskan bahwa WMO mengukur suhu berdasarkan periode dasar 30 tahun, dengan yang terbaru adalah 1991-2020.

"Negara-negara yang melaporkan suhu di atas periode tersebut menunjukkan bahwa suhunya lebih hangat dibandingkan rata-rata 30 tahun," kata Nullis, seraya menambahkan bahwa "perubahan iklim adalah kekuatan pendorong utama di balik panas yang berlebihan saat ini sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Anatara.

BACA JUGA:Puncak Hotspot Terjadi pada Juli 2024, BPBD Tebo Catat 58 Titik Panas

BACA JUGA:Kota Jambi Alami Cuaca Panas Ekstrim, Taman Kota Terancam Kekeringan dan Mati

Peringatan Panas Ekstrem di Eropa
Musim panas tahun ini mencatat banyak rekor baru dengan suhu yang sangat tinggi di berbagai stasiun pengamatan.

Beberapa negara Eropa mengalami situasi Juli terpanas yang pernah tercatat, meskipun rekor tertinggi di benua ini masih dipegang oleh Sisilia dari beberapa tahun lalu.
Belgia menghadapi gelombang panas dengan suhu yang diperkirakan melebihi norma musiman, mencapai antara 30 hingga 35 derajat Celsius (86 hingga 95 derajat Fahrenheit) dan bahkan hingga 36 derajat Celsius (hampir 97 derajat Fahrenheit) di dekat perbatasan Prancis.

Institut Meteorologi Kerajaan Belgia telah mengeluarkan "peringatan oranye" untuk 12 dan 13 Agustus, menandakan cuaca sangat panas, dengan "peringatan kuning" berlaku di beberapa daerah.

BACA JUGA:BMKG Prakirakan Cuaca di Sebagian Provinsi Jambi Berawan hingga Hujan Ringan

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Petir di 21 Provinsi Indonesia
Prancis juga menghadapi gelombang panas yang berlanjut, dengan Meteo-France mengeluarkan peringatan "oranye" untuk 45 provinsi pada hari Senin.

Suhu diperkirakan akan mencapai antara 36 hingga 38 derajat Celsius (hampir 97 hingga lebih dari 100 derajat Fahrenheit) di wilayah seperti Ile-de-France dan Provence-Alpes-Cote d'Azur.

Kementerian Kesehatan Kosovo juga mengingatkan warga tentang suhu tinggi dan kemungkinan pembatasan jam kerja.

Hari Terpanas di Inggris dan Gelombang Panas di Italia
Di Inggris, 12 Agustus tercatat sebagai hari terpanas tahun ini dengan suhu puncak mencapai 34,8 derajat Celsius (hampir 95 derajat Fahrenheit) di Cambridge.

Ini adalah suhu tertinggi sejak 13 Agustus 2022. Badan Meteorologi Inggris memperkirakan bahwa wilayah selatan akan terus mengalami panas pada Selasa, dengan kemungkinan hujan mulai 14 Agustus.

Musim panas ini merupakan musim panas terpanas ke-11 sejak 1961, dengan delapan dari musim panas terpanas terjadi sejak tahun 2000.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, BMKG Prakirakan Hujan Lebat di 18 Provinsi Indonesia Termasuk Jambi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan