Mensos Targetkan Rampungkan Data Identitas Suku Anak Dalam Sebelum Masa Jabatan Berakhir
Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan tentang program kesejahteraan masyarakat Suku Anak Dalam di Batanghari--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Menteri Sosial Tri Rismaharini menargetkan penyelesaian data identitas diri seluruh masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Batanghari, Jambi, sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.
"Perekaman diri untuk kartu keluarga dan KTP akan selesai bulan depan," ujar Mensos Risma saat kunjungan ke Jambi sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Saat ini, terdapat lebih dari 54 Kepala Keluarga (KK) atau 140 jiwa dari Suku Anak Dalam yang tinggal di Kabupaten Batanghari, tersebar di kawasan hutan Desa Hajran, Jeluti, dan Ulak Besar, Kecamatan Bathin.
BACA JUGA:Wagub Sani Dampingi Mensos RI Temui SAD dan Salurkan Bantuan
BACA JUGA:Kesadaran Masyarakat Kunci Pencegahan Karhutla di Provinsi Jambi
Mensos Risma menjelaskan bahwa Pemerintah Desa Hajran dan Kecamatan Bathin telah memulai upaya untuk menjemput seluruh KK dan remaja pria dari Suku Anak Dalam.
Hal ini diperlukan karena kaum ibu dan anak remaja putri tidak dapat direkam atau difoto, sehingga perekaman hanya dilakukan pada kaum pria.
Proses perekaman data identitas diri dilakukan di Kantor Camat Bathin.
Kemensos telah menyediakan mobil minibus untuk menjemput masyarakat Suku Anak Dalam yang sedang menjalani ritual Melangun di hutan.
Melangun adalah tradisi Suku Anak Dalam untuk menenangkan diri setelah kehilangan anggota keluarga.
Risma menekankan pentingnya penyelesaian perekaman sebelum Suku Anak Dalam berpindah ke lokasi yang lebih sulit dijangkau.
BACA JUGA:Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri Serahkan Bantuan Sembako kepada Warga SAD
BACA JUGA:Warga SAD Tewas Terlindas Truk Pengangkut Sawit, SAD Blokir Jalan
Setelah perekaman selesai, Suku Anak Dalam akan memiliki kartu keluarga dan KTP, dan secara otomatis akan dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
"Setelah itu, mereka akan menerima bantuan rutin setiap bulan, baik dalam bentuk barang kebutuhan pokok maupun uang tunai," tambah Risma.
Risma juga mengungkapkan keyakinan bahwa proses ini akan selesai sebelum masa jabatannya berakhir, sehingga program-program tersebut dapat diteruskan oleh menteri yang baru.
Ketika ditanya mengenai kandidat penggantinya, Risma memilih untuk tidak menjawab dan menyerahkan keputusan kepada kepala negara terpilih.
BACA JUGA:1.841 Warga SAD Ikut Memilih, Tersebar di 4 Kabupaten
BACA JUGA:Dua Warga SAD Curi Motor di Kebun Sawit
"Intinya, program ini sudah ada dan tinggal diteruskan, termasuk pembangunan rumah kawasan untuk SAD," imbuhnya. (*)