Kota Jambi Alami Deflasi Terendah di Bawah Rata-rata Nasional
Pj walikota Jambi saat meninjau stok dan harga sembako di Kota Jambi beberpa waktu lalu. Memastikan harga dan stok tetap aman dan lancar.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Kota Jambi mencatat deflasi sebesar -0,16 persen pada Agustus 2024, melanjutkan tren deflasi bulanan yang dimulai sejak Juni 2024.
Ini merupakan deflasi bulanan terendah di Provinsi Jambi dan di bawah rata-rata nasional.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Jambi, Hendra Saputra, mengungkapkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi turun menjadi 105,55 pada Agustus dari 105,72 pada Juli.
Meskipun demikian, inflasi tahunan Kota Jambi meningkat menjadi 2,05 persen, naik dari 1,67 persen pada bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Kemarau Panajang, Suplai Air Bersih di Sarolangun Terancam
Hendra menjelaskan bahwa meskipun inflasi tahunan meningkat, Kota Jambi tetap memiliki inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi nasional dan provinsi.
"Kota Jambi masih berada di bawah inflasi rata-rata nasional dan provinsi, meskipun terjadi inflasi tahunan," ujarnya.
Secara nasional, deflasi tercatat sebesar -0,03 persen dengan inflasi tahunan mencapai 2,12 persen. Di Provinsi Jambi, deflasi bulanan adalah -0,01 persen, sementara inflasi tahunan mencapai 2,5 persen.
Hendra menyebutkan bahwa inflasi tahunan di Kota Jambi dipengaruhi oleh efek baseline dari deflasi yang signifikan pada Agustus 2023.
Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi bulanan termasuk cabai merah, udang basah, dan minyak goreng, sedangkan biaya pendidikan, bensin, dan rokok juga berkontribusi.
"Untuk inflasi tahunan, komoditas seperti beras, kopi, petai, dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama," katanya.
Sebaliknya, beberapa komoditas yang menahan inflasi bulanan meliputi bawang merah, daging ayam, jeruk, dan telur ayam ras. Komoditas yang menahan inflasi tahunan termasuk jeruk, ikan dencis, dan air kemasan.
Hendra juga menambahkan bahwa kenaikan harga cabai merah pada Agustus telah diprediksi sebelumnya, seiring dengan penurunan stok cabai secara nasional dan kenaikan tarif cukai rokok. Kenaikan biaya pendidikan akibat tahun ajaran baru juga mempengaruhi inflasi.