Mahasiswa Garda Terdepan Peningkatan Literasi

Dirjen PAUD, Dikdasmen Kemendikbudristek Iwan Syahril--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa melalui program kampus mengajar, mahasiswa menjadi garda terdepan sekaligus agen perubahan dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
"Para mahasiswa menjadi garda terdepan dan agen perubahan yang telah berkontribusi nyata dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dasar dan menengah," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril dalam pelepasan peserta program kampus mengajar angkatan delapan yang dipantau secara daring.
Iwan mengemukakan, program kampus mengajar mendorong langsung para mahasiswa dalam membantu peningkatan kompetensi literasi dan numerasi sebagai bekal bagi siswa untuk memahami pembelajaran secara penuh.
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan strategi dan metode pembelajaran yang kreatif serta inovatif dalam memperkuat kompetensi literasi dan numerasi para siswa.
"Dalam mewujudkan hal itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kolaborasi antara satuan pendidikan dasar dan menengah bersama perguruan tinggi melalui program kampus mengajar adalah salah satu cara strategis untuk mendukung penguatan literasi dan numerasi siswa-siswa kita," ujar Iwan.
Menurut Iwan, program kampus mengajar yang telah berlangsung sejak tahun 2020 ini telah memberikan kontribusi besar bagi pemulihan dan transformasi pembelajaran siswa pascapandemi COVID-19.
"Banyak berita baik yang telah ditorehkan mahasiswa program kampus mengajar di sekolah-sekolah tempat mereka ditugaskan," katanya.
Memasuki angkatan kedelapan, program kampus mengajar 2024 diikuti oleh lebih dari 11 ribu mahasiswa. Kampus mengajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hadir memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan eksperimen di luar kelas.
Berdasarkan program monitoring dan evaluasi kampus mengajar angkatan ketujuh, program tersebut cukup inklusif dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga maupun rumpun program studi. (*)

Tag
Share