Langkah Besar untuk Pembangunan Pendidikan di Daerah Terpencil
Kepala Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI, Mastuki--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melaporkan bahwa sebanyak 41.032 peserta dari wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) telah berhasil mengikuti pelatihan melalui platform Massive Open Online Course (MOOC) Pintar.
Capaian ini menjadi salah satu langkah signifikan dalam upaya transformasi digital di sektor pendidikan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Kepala Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI, Mastuki, menyampaikan keterkejutannya atas hasil yang dicapai.
“Kami awalnya tidak yakin bahwa pelatihan MOOC dapat menjangkau wilayah 3T secara efektif, mengingat tantangan besar terkait akses dan kondisi geografis di daerah-daerah tersebut. Namun, hasilnya sangat menggembirakan. MOOC Pintar telah mampu menjangkau puluhan ribu peserta di area terpencil yang ingin meningkatkan kemampuan mereka,” ungkap Mastuki dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta.
MOOC Pintar merupakan salah satu program unggulan dari Kemenag dalam upaya digitalisasi dan modernisasi pendidikan.
Program ini telah mendapatkan pujian khusus dari Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang menilai program ini berhasil dalam mempercepat pengembangan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kemenag yang mencakup lebih dari 3 juta orang, termasuk guru, kepala madrasah, pengawas, penghulu, penyuluh, dan jabatan fungsional lainnya.
Mastuki menjelaskan bahwa meskipun MOOC Pintar telah memberikan dampak yang positif, masih terdapat banyak ruang untuk perbaikan.
“Meskipun MOOC Pintar telah menjangkau 41.032 peserta, ini masih merupakan angka yang kecil jika dibandingkan dengan total ASN dan SDM Kemenag. Program ini baru menjangkau sebagian kecil dari total satu juta peserta MOOC di seluruh Indonesia. Kami menyadari bahwa sosialisasi dan peningkatan akses harus terus dilakukan agar lebih banyak lagi peserta yang dapat memanfaatkan program ini,” jelas Mastuki.
Peserta dari wilayah 3T yang telah mengikuti pelatihan MOOC Pintar berasal dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.
Mastuki memaparkan peserta wilayah 3T yang terjangkau MOOC berasal dari Provinsi Aceh 189 peserta, Sumatera 2.011 peserta, Bengkulu 203 peserta, dan Lampung 594 peserta. Selain itu, dari Jawa Timur ada 5.962 peserta, Banten 4.606 peserta, NTB 13.530 peserta, Nusa Tenggara Timur (NTT) 2.012 peserta, Kalimantan 3.815 peserta, Sulawesi 5.798 peserta, Maluku 1.470 peserta, dan Papua 842 peserta.
“Capaian ini merupakan indikasi jelas bahwa pelatihan online telah menjadi kebutuhan mendesak bagi pegawai dan masyarakat di manapun berada. MOOC Pintar dirancang untuk dapat diakses kapan saja dan di mana saja, dan ini terbukti efektif dalam menjangkau peserta di seluruh pelosok negeri. Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi di masa depan,” tutup Mastuki.
Pencapaian ini tidak hanya menandai kemajuan dalam penyediaan pelatihan yang berkualitas untuk daerah 3T, tetapi juga mencerminkan komitmen Kemenag dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses pendidikan dan kompetensi sumber daya manusia di seluruh Indonesia. (*)