Viral! Acara Rising The Queen yang Diduga 'LGBT' yang Ditolak Warga Akhirnya Dibatalkan

Acara Rising The Queen yang ditolak warga Bekasi akhirnya dibatalkan--

BEKASI, JAMBIEKSPRES.CO-Acara yang telah menuai banyak kontroversi, "Rising The Queen," yang direncanakan berlangsung pada 26 September di New JP Club Mall Bekasi Junction, akhirnya resmi dibatalkan.

Pembatalan ini diumumkan oleh Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati, setelah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, manajemen klub, dan aparat keamanan setempat.
Keputusan untuk membatalkan acara ini muncul setelah adanya penolakan keras dari masyarakat, yang menganggap bahwa acara tersebut memiliki keterkaitan dengan isu LGBT.

BACA JUGA:Berawal dari Saling Ejek di Instagram, Siswa SMP Koran Perundungan Viral Dimedos

BACA JUGA:VIRAL! Siswi SMP di Kota Jambi jadi Korban Perundungan, Disundut Rokok hingga Disiram Minuman

Dalam konferensi pers yang digelar, Fitri menyatakan, “Kami berkomitmen untuk menjaga wilayah dari kegiatan yang tidak diinginkan dan menjaga nilai-nilai yang ada di masyarakat.”

Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat yang telah memberikan informasi dan masukan mengenai acara yang dinilai kontroversial tersebut.
Sementara itu, Purwanto, manajer New JP Club, menyampaikan penyesalan atas keresahan yang ditimbulkan oleh rencana penyelenggaraan acara.

Ia menyatakan, “Kami minta maaf kepada masyarakat atas kebingungan dan keresahan yang mungkin terjadi. Kami berkomitmen untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang sama lagi di masa depan.”

BACA JUGA:VIRAL! Pernikahan Tak Biasa, Pria di Muratara Menikahi Dua Wanita Sekaligus

BACA JUGA:Video Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Desa Senami Viral di Media Sosial

Pernyataan ini menunjukkan kesadaran manajemen terhadap dampak sosial yang mungkin ditimbulkan oleh acara tersebut.
Pembatalan ini menggambarkan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai di lingkungan mereka.

Respons cepat dari pihak berwenang dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat dalam menangani isu sensitif ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola dinamika sosial yang ada.
Di tengah perdebatan yang semakin berkembang mengenai isu LGBT di Indonesia, situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh berbagai pihak dalam menciptakan ruang aman dan inklusif.

BACA JUGA:Lagi Viral di TikTok Cara Menarik Mengubah Foto Menjadi Video Hidup Menggunakan AI

BACA JUGA:VIRAL! Selebgram Aprila Majid Terlibat Keributan di Palembang, Setelah Temukan Suami dengan Pelakor

Masyarakat diharapkan dapat terus berpartisipasi aktif dalam dialog yang konstruktif, sementara pihak berwenang perlu mempertimbangkan berbagai sudut pandang agar keputusan yang diambil dapat mencerminkan kepentingan semua pihak. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan