Beliau dan Televisi
Dedi Saputra--
“Saya tidak lihat langsung kejadiannya, Pak Dedi. Tetangga kita yang mengantar Beliau itu bercerita kepada saya,” jelas Mang Dollah.
Sesampai di rumah. Istri saya menyambut seperti biasa. Tias melingkarkan peluknya di pinggang saya. Istri saya menawari minuman kepada saya. Pasti dia tidak tahu apa yang terjadi kepada Beliau pagi tadi. Saya ingin kesal. Tapi kekesalan saya kepadanya saya urungkan. Ia menyodorkan segelas es teh ke hadapan saya. Saat itu kepala saya jadi dingin. Namun ketika saya mengalihkan pandangan saya ke ruang keluarga, kepala saya jadi panas kembali. Di sana Beliau sedang khusyuk menonton siaran berita.
“Tias, kamu suka film Korea, kan? lihat tuh, Kim Jong-Un sedang sakit, kamu nggak ikutan sedih?”
Tias memandang saya, tertawa cekikikan. Kepala saya sedingin es teh buatan istri saya. Saya ingin mendekati Beliau dan memeluknya, namun batuk Beliau lebih dulu menyergap. Tarikan napasnya semakin berat. Asma Beliau kumat.
Biodata Penulis
Dedi Saputra, lahir di Kuala Tungkal, 1995. Bekerja sebagai guru di SMA IT Ash-Shiddiiqi Jambi. Menyukai cerpen dan puisi. Bisa dihubungi melalui posel [email protected] dan instagram @dedisaputra1227