Perbaikan Permanen Jalan Amblas di Bungo Baru Dilakukan Tahun Depan
Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Jambi, Diaz Shodiq --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Jalan nasional yang longsor atau amblas di STA 45+950 kabupaten Bungo akan mendapatkan perbaikan permanen pada tahun depan.
Saat ini, jalan yang amblas pada awal tahun 2024 itu sudah dilakukan perbaikan sementara dengan swakelola. Langkah itu diambil untuk memastikan jalan lintas Sumatera itu tetap fungsional.
Awalnya di lokasi STA 59+950 itu kerusakan terjadi pada bahu jalan yang amblas, hingga selanjutnya menggerus badan jalan nasional. Ini lantaran tebing dibawah jalan yang memiliki ketinggian 8 meter dengan panjang jalan terdampak 100 meter. Lokasi ini penting ditangani lantaran menjadi urat nadi perekonomian di pulau Sumatera.
Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II BPJN Jambi Diaz Shodiq menyatakan, penanganan sementara dilakukan untuk memastikan jalan tetap berfungsi.
"Untuk penanganan permanen desainnya sudah ada, dan sudah masuk perencanaan yang alokasi penanganan permanen pada tahun 2025. Tahun ini dilakukan penanganan sementara dulu agar tetap fungsional," katanya (10/10).
BACA JUGA:Penanganan Darurat Longsor di Intake Aurduri, Akan Dipasang Cerucuk Bambu
BACA JUGA:Banjir di Banyak Tempat, Intake Aur Duri Longsor
Ditambah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 PJN II Ichsan, lokasi jalan ini berlokasi di depan PT. Staruber di kabupaten Bungo. Belum dilakukan penangan permanen tahun ini karena keterbatasan anggaran. Penanganan sementara dilakukan menggunakan dana swakelola. Bentuknya, seperti setelah musibah longsor langsung dibuat jalur darurat (Detour). Lalu dilengkapi rambu jalan dan peringatan pada 100 dan 50 meter sebelum lokasi sebagai penanda bagi pengendara untuk berhati-hati dan antri.
"Selain itu pada pertengahan tahun telah ditambah cerucuk dan sandback. Dua benda itu berwarna putih, gunanya untuk mencegah air agar jangan memperparah lokasi longsor," ucapnya.
Ia menjelaskan, awalnya ukuran jalan sempat dibuka dua jalur, yang bisa dilalui kendaraan ringan seperti 2 mobil pribadi saling berpapasan pada saat lebaran Idul Fitri. Namun setelahnya, karena dilewati kendaraan berat muatan di atas 30 ton seperti truk batu bara, yang berpotensi beratnya membahayakan kekuatan jalan, sehingga hanya diaktifkan satu jalur untuk pencegahan longsor lanjutan.
"Ini agar kerusakan tak tambah parah, juga agar tak ada truk yang masuk jurang jika memaksa buka dua jalur," terangnya.
Untuk lintasan aspal jalan, sebenarnya juga telah dilakukan perbaikan menggunakan batu agregat. Bahkan, terakhir dilakukan pada awal bulan Oktober namun akibat jalan dilewati truk besar menyebabkan penanganan jalan sekitar lokasi perlu ditambah.
Ditambahkannya, selain titik itu, di kabupaten Bungo pada awal tahun lalu juga terjadi kerusakan KM 53 depan Hotel Ratu Balqis yang rusak pada awal tahun ini telah dilakukan penanganan semi permanen dengan bentuk konstruksi beronjong. Di ruas ini bahu jalan tergerus hingga panjang 3 meter, sementara jalan nasional masih aman. (*)