Berawal Dari Hobi Menato, Kini Jadi Mentor Membatik

MEMBATIK: Warga binaan yang menjadi mentor membatik, Wayan Sumade Yasa, mewarnai Batik Tulis Gembok di sanggar kerja Lapas Kelas IIA Lombok Barat, NTB, Jumat (15/11/2024). FOTO: ANTARA/DHIMAS BUDI PRATAMA --

Sejak berproduksi di tahun 2023, diawali dengan pesanan Lalu Gita Ariadi, omzet produk Batik Tulis Gembok Lapas Kelas IIA Lombok Barat kini sudah menyentuh angka Rp250 juta.

Pendapatan tidak hanya didapatkan dari pesanan kolega di lingkup kerja kementerian. Namun, ada juga yang datang dari pesanan instansi daerah dan kunjungan tamu pemerintahan yang penasaran dengan produk batik tulis warga binaan.

Dari beragam pemasukan, bagi hasil bukan hanya dengan anggota kelompok, Lapas mendahulukan pemangkasan lebih dari 50 persen omzet penjualan untuk modal pembelian bahan baku produksi.

Sisanya, lapas menyalurkan sebagian untuk membantu keuangan keluarga warga binaan yang kurang mampu.

Saldo akhir dari omzet penjualan, jadi pemenuhan target pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tahunan.

Pada tahun 2024, target PNBP Lapas Kelas IIA Lombok Barat sebesar Rp6,85 juta. Produk Batik Tulis Gembok karya warga binaan diakui Murdahim menjadi penyokong pemenuhan target PNBP.

Sampai akhir November ini, target PNBP Lapas Kelas IIA Lombok Barat sudah terpenuhi. Namun, Murdahim menargetkan angkanya bisa membulat jadi Rp7 juta di pengujung tahun 2024.

Untuk tahun mendatang, Lapas Kelas IIA Lombok Barat menargetkan bisa menembus angka Rp10 juta, lebih dari target setoran PNBP tahunan.

Murdahim sebagai pembina kelompok warga binaan akan mencoba melampaui target dengan beragam inovasi, salah satunya melalui pembaharuan corak Batik Tulis Gembok. (ant)

Tag
Share