Fokus Membumikan Isu Air, Kebersihan dan Sanitasi
PEDULI SANITASI: Iffah Rachmi koordinator organisasi akar rumput pemuda Lampung peduli sanitasi dan air bersih saat mewakili menerima penghargaan Kyoto di forum air dunia di Bali beberapa waktu lalu. --
Iffah Rachmi, Perempuan Penggerak Kesadaran Sanitasi di Lampung
KEHIDUPAN makhluk hidup termasuk manusia tidak terlepas dari keberadaan air, namun yang paling utama adalah air bersih yang menyehatkan dan bebas dari pencemaran. Demikian juga soal sanitasi, tentu tidak terlepas dari suplai air bersih itu.
KEBERADAAN air bersih dan sanitasi juga sudah menjadi gaya hidup manusia modern sehingga setiap daerah akan berusaha untuk menyediakan air bersih kalau bisa sampai layak minum. Dan menyediakan sarana sanitasi di setiap rumah tangga dan perkantoran.
Saat ini masih banyak masyarakat walaupun tinggal di perkotaan namun abai terhadap air yang bersih dan sanitasi lingkungan, sehingga bisa mengancam kesehatan mereka.
Salah satu organisasi pemuda akar rumput di Lampung yang gencar mengkampanyekan hal itu adalah komunitas Youth Sanitation Concern yang fokus membumikan isu air, kebersihan dan sanitasi, sekaligus mempraktikkannya di tengah masyarakat.
Keterlibatan para generasi muda dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli akan menjaga air dari pencemaran, serta dampak yang timbul dari pencemaran air akibat sanitasi buruk seperti membuang hajat di sungai, dan laut. Hingga pengelolaan jamban serta septik tank yang tidak layak di permukiman penduduk itu tidak terlepas dari dorongan sang koordinator.
Koordinator dan sekaligus menjadi salah satu inisiator terbentuknya komunitas itu ialah seorang wanita yang sebenarnya bukan putri asli Lampung melainkan seorang kelahiran Bandung, namun kecintaannya terhadap perbaikan keadaan di Provinsi Lampung sangatlah besar.
Dan ia pun bukanlah seorang lulusan sarjana lingkungan melainkan sarjana dari jurusan jurnalistik komunikasi di salah satu universitas negeri di daerah kelahirannya.
Iffah Rachmi
Di usianya yang genap berusia 36 tahun di 2024 ini, wanita yang dikenal sebagai Iffah dan memiliki nama panjang Iffah Rachmi itu berhasil makin memperluas peran pemuda-pemudi di Sai Bumi Ruwa Jurai untuk melakukan praktik baik dalam mengatasi beragam permasalahan sanitasi serta air bersih.
Hingga pencapaian terbesar gerakan organisasi pemuda itu mampu dilirik dunia internasional, dan ia mewakili para pemuda dalam organisasi akar rumput itu mendapatkan penghargaan prestisius tingkat internasional Kyoto World Water Grand Prize 2024 dalam pelaksanaan forum air sedunia yang dilaksanakan di Bali di Mei 2024 silam.
Water sanitation hygiene (WASH) di Provinsi Lampung sebenarnya baru ramai diperbincangkan pada 2015-2016 silam.
Namun bila menelisik lebih dalam, isu tersebut telah tersemat dalam berbagai program kesehatan lingkungan di puskesmas-puskesmas, namun memang masyarakat masih belum bisa memahami esensi penting dan dampak krusial yang ditimbulkan dari pencemaran air serta sanitasi yang buruk.