Ubah Kebiasaan Lama, Kelola Sampah Secara Bijak

PEGIAT LINGKUNGAN: Chamdawati, pegiat lingkungan dari Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. FOTO: ANTARA/AKHMAD NAZARUDDIN LATHIF --

Ia juga berhimpun dengan ibu-ibu rumah tangga yang juga memiliki hobi serupa dan tergabung dalam komunitas peduli lingkungan membuat aneka kerajinan dari bahan sampah rumah tangga yang tidak terpakai.

Interaksi dengan berbagai pihak itu akhirnya membuat Chamdawati makin meningkatkan pemahamannya soal pengelolaan sampah, termasuk hasil berbagi dengan para pegiat lingkungan yang dijumpai.

Kepeduliannya terhadap sampah ditandai dengan bergabungnya ke dalam anggota Bank Sampah Madya Kusuma Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, sekitar tahun 2019.

Ia termasuk anggota berusia paling tua karena lainnya merupakan anak muda, yang sebagian besar tergabung dalam Karang Taruna Desa Prambatan Lor.

Setelah mendapatkan ilmu selama lebih dari 1 tahun, ia memberanikan diri membentuk bank sampah di tingkat Rukun Warga (RW) 3 Desa Prambatan Lor.

Karena anggotanya baru seorang diri, ia lalu mengajak para tetangga bergabung menjadi anggota Bank Sampah RW 3.

Tanpa kenal malu dan lelah, dari pintu ke pintu ia mengetuk pintu hati warga di RW 3 yang jumlahnya mencapai seratusan keluarga untuk bersedia menjadi anggota bank sampah.

Cita-citanya, warga terbiasa memilah sampah sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah untuk mengurangi timbulan sampah. Salah satunya dengan memilah sampah nonorganik yang masih bisa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.

Chamdawati sendiri sudah membuktikan berkat sampah plastik bekas bungkus aneka makanan dan minuman serta detergen, semuanya bisa disulap menjadi aneka kerajinan unik bernilai seni tinggi dan bisa laku dengan harga mahal.

Produk kerajinan yang sudah dihasilkan, yakni dompet perempuan, tas mini, tas penatu, vas bunga, tempat serbaguna, tempat tisu, gantungan kunci, bros, hingga tikar.

Berkat hasil kerja kerasnya itu, akhirnya banyak ibu rumah tangga bergabung menjadi anggota bank sampah.

Keuntungan menjadi anggota bank sampah, warga mendapatkan tabungan yang bisa diambil dalam jangka waktu tertentu sesuai jumlah tabungan yang terkumpul. Selain itu, warga juga turut membantu Pemerintah mengurangi timbulan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejog, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, yang mengalami kelebihan tumpukan sampah.

Tahap awal, ia harus rela memilah sampah yang disetorkan ibu-ibu rumah tangga karena tidak ingin menyinggung perasaan warga yang sudah bersedia menyetorkan sampahnya.

Mayoritas warga hanya sekadar menyetorkan sampah yang tidak terpilah. Lalu sampah plastik dikumpulkan dengan berbahan kertas.

Setelah berjalan agak lama, ia mulai memberikan edukasi pentingnya memilah sampah berbahan plastik dengan kertas. Bahkan, sampah kertas juga harus dipisahkan kembali, antara kertas HVS dengan kertas sampul maupun kertas dari dus bekas.

Tag
Share