Bawaslu Klaim Pencegahan Pelanggaran Efektif

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat memberikan keterangan di Gedung KPU RI--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 lebih baik dibanding Pemilu 2024 Februari lalu.

Hal itu mengacu pada turunnya jumlah rekomendasi pemungutan suara ulang atau coblosan ulang.

Pada Pemilu 2024, rekomendasi coblosan ulang sebanyak 780 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, di Pilkada kali ini total rekomendasi coblosan ulang hanya 180.

"Secara data mengalami penurunan," ujarnya dalam Evaluasi Pengawasan Pilkada 2024.

Data tersebut, terefleksikan pada sebaran di daerah yang juga mengalami penurunan.

BACA JUGA:Bawaslu Terima Hampir 1.500 Laporan Pelanggaran Pilkada Hingga 1 Desember 2024

BACA JUGA:Bawaslu Lakukan Kajian Awal atas 130 Dugaan Politik Uang dalam Pilkada 2024

Di Sulawesi Selatan misalnya, rekomendasi coblosan ulang turun dari 69 di Pemilu menjadi 13 di Pilkada. Kemudian Papua, turun dari 90 menjadi 36 rekomendasi.

Tren yang sama juga terjadi pada rekomendasi pemungutan suara lanjutan (PSL), pemungutan suara susulan (PSS) maupun penghitungan Surat suara ulang (PSSU).

Dari analisanya, penurunan rekomendasi tersebut disebabkan kerja pengawas ad hoc lebih baik. Selain itu, Lolly juga menduga upaya pencegahan yang dilakukan lebih efektif.

"Sehingga kesalahan yang harus dilakukan koreksi tidak sebanyak pemilu yang lalu," imbuhnya.

Dari kacamata teknis, Lolly menilai pelaksanaan Pilkada 2024 sudah baik. Meskipun masih terjadi kasus-kasus pelanggaran.

"Di antara sekian banyak peristiwa yang mencuat hari ini, maka kita pun harus bisa menyatakan secara garis besar, Pilkada itu berjalan dengan baik," pungkasnya. (gwb)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan