Hasto Tegaskan Jokowi Dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memastikan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution bukan lagi kader PDIP.

Menurutnya, sikap Jokowi dan keluarga tidak lagi sejalan dengan PDIP.

"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

BACA JUGA:PDIP Klaim Raih Kemenangan di 14 Provinsi dan 247 Kabupaten/Kota pada Pilkada 2024

BACA JUGA:Setelah Dipecat dari Kader, Akmaluddin Gugat PDIP Rp4,5 Miliar ke PN Jambi

Menurut Hasto, praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarganya tidak lagi sejalan dengan cita-cita partai yang telah diperjuangkan sejak masa Presiden pertama RI Soekarno alias Bung Karno. "Sehingga itulah yang terjadi, dan kemudian kita melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti," ucap Hasto.

Hasto mengungkit kiprah Jokowi yang diangkat dari rakyat biasa menjadi seorang pemimpin negara. Namun, praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarga harus bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, utamanya bagaimana menjalankan disiplin partai.

"Kemudian bagaimana rapat Kerja Nasional yang ke-V, kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannya kemudian bisa berubah dan merubahkan cita-cita yang membentuknya," cetus Hasto.

Hasto menegaskan, keanggotaan PDIP bukan semata-mata pada ada atau tidaknya kartu tanda anggota (KTA). Tetapi pada komitmennya di dalam membangun peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. 

"PDI Perjuangan percaya pada nilai-nilai Satyam Eva Jayate. Sehingga mereka yang menahan angin akan menuai badai. Itulah yang kita yakini sebagai suatu bangsa. Karena di dalam sejarah peradaban keempat manusia, tidak ada kekuasaan otoriter sekuat apapun mampu bertahan, kecuali mereka-mereka akhirnya menjadi sisi-sisi gelap dalam sejarah," pungkasnya. (gwb)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan