Pendidikan Vokasi Harus Sesuai dengan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Kualitas SDM
Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen Tatang Muttaqin memberikan pengarahan dalam pembukaan rapat koordinasi penjaminan mutu pelatihan upskilling dan reskilling guru kejuruan berbasis dunia kerja bidang bisnis dan pariwisata tahun 2024--
“Guru vokasi memiliki peran yang sangat besar dalam mencetak generasi muda yang siap terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan kualitas guru vokasi sangat penting agar mereka dapat memberikan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan industri dan kebutuhan pasar kerja,” katanya.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemendikdasmen ini bertujuan untuk memastikan bahwa para guru vokasi memiliki keterampilan yang memadai dalam mengajarkan materi yang berbasis pada dunia kerja.
Tidak hanya itu, pelatihan ini juga akan mengarah pada peningkatan kemampuan guru dalam membimbing peserta didik agar dapat sukses di sektor industri, berwirausaha, atau bahkan menciptakan peluang pekerjaan baru di daerah masing-masing.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru vokasi akan semakin siap dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan vokasi yang terus berkembang.
Mereka diharapkan dapat mengajarkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar dan dapat menyesuaikan dengan potensi lokal, serta mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Sebagai penutup, Tatang mengajak seluruh pihak, terutama para penyelenggara pendidikan vokasi di daerah, untuk lebih proaktif dalam mengidentifikasi peluang-peluang yang ada di sekitar mereka.
“Mari kita lihat kekurangan yang ada sebagai peluang strategis. Pendidikan vokasi harus lebih mengarah pada kebutuhan lokal, dan para guru harus jeli dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk membantu perkembangan sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan semangat tersebut, diharapkan pendidikan vokasi Indonesia dapat lebih relevan dengan kebutuhan industri dan daerah, serta mampu mencetak generasi muda yang siap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia. (*)