Menghadapi Tantangan Ekonomi Indonesia 2025

Didik Prasetiyono --

Selain itu, diplomasi ekonomi harus diperkuat untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang kompetitif. Kerja sama internasional bisa menjadi salah satu solusi untuk menghadapi ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik seperti konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan potensi eskalasi di Asia Timur.

Menghadapi 2025, semua pihak perlu mengambil langkah antisipatif guna mengurangi dampak negatif terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat. Dunia usaha harus menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan. Sementara itu, pemerintah harus memperkuat perannya sebagai fasilitator yang menciptakan kebijakan proinvestasi dan prorakyat.

Masyarakat juga perlu diberdayakan untuk meningkatkan daya beli serta produktivitas. Program pelatihan keterampilan; pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta peningkatan akses ke pasar global harus menjadi bagian dari strategi pemulihan.

Winter is Coming

Tantangan ekonomi 2025 merupakan ujian nyata bagi ketangguhan bangsa. Namun, melalui kolaborasi yang erat, inovasi berkelanjutan, serta langkah strategis yang terukur, Indonesia memiliki peluang besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga bangkit lebih kuat. Sebagaimana pesan Lord Eddard Stark dalam Game of Thrones kepada Lady Catelyn saat meminta Bran, putranya, untuk belajar mandiri dengan menunggang kuda di usia 10 tahun: ’’He (Bran) won’t be a boy forever, and winter is coming.’’

Pesan itu menjadi pengingat penting bahwa kesiapan dan keberanian adalah kunci untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. (Direktur utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER); mahasiswa Program Doktoral PSDM Pascasarjana Unair)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan