Rabu, 04 Des 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Terkini
Disway
Jambi Bisnis
Jambi Raya
Metropolis
Olahraga
Pendidikan
Hiburan
Advertorial
Society
Opini
Buser
Nasional
Internasional
Politik
Gaya Hidup
Viral
Network
Beranda
Hiburan
Detail Artikel
Lari dari Kenyataan
Reporter:
|
Editor:
Adriansyah
|
Kamis , 07 Dec 2023 - 11:31
M. Rihdo Izwan--
lari dari kenyataan oleh: m. rihdo izwan dgarrr ..., bunyi pintu kamarku yang kubanting dengan keras. aku lalu merebahkan tubuh di atas ranjang yang empuk, mengambil bantal dan guling untuk menutupi wajah sedihku ini. aku menangis tanpa suara, tapi air mata jatuh perlahan semakin banyak mengalir melewati pipiku. kenapa aku menangis? menangisi hal yang seharusnya tidak kutangisi. mengapa nasibku begini? tidak seperti anak-anak seusiaku di luar sana, ucap hati kecilku. fajar pun tiba, matahari melemparkan cahaya silaunya ke jendela kamar, yang membuatku terbangun. aku selalu berimajinasi bagaimana kalau sekarang keluargaku baik-baik saja. begitu yang aku pikirkan sebelum dan setelah aku tidur. aku mulai beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. kulihat cermin, tampak sosok yang sedang sedih dengan mata merah membengkak. sosok itu tersenyum melihat keadaan yang sekarang kujalani setiap harinya. ada rasa sabar dan pilu hati yang tertahan atas kekacauan keluargaku. "andai mimpiku semalam nyata dan terjadi hari ini," ucapku tersenyum. kemudian aku pun bergegas mengenakan seragam sekolah dengan rapi, dan siap untuk berangkat ke sekolah. tanpa berpamitan dengan kedua orang tuaku, aku berlari menuju pintu rumah dan membantingnya dengan keras. aku berlari ke sekolah dengan perut kosong, tanpa sarapan sedikit pun. seperti hari-hari biasanya, dengan rasa sangat kecewa kepada orang tuaku. dalam perjalanan ke sekolah, aku teringat akan kejadian semalam. malam itu sama seperti malam-malam biasanya, malam yang buruk. aku sangat ingin hidup sendiri dan memiliki tempat berteduh sendiri. tapi bagaimana aku harus berbuat? sedangkan aku masih sekolah, masih dibiayai pula oleh orang tua. aku pernah berpikir, apa aku putus sekolah saja? tapi jika aku putus sekolah, bagaimana dengan mimpi-mimpi di setiap tidurku akan menjadi nyata? hari demi hari aku menabung untuk membeli sesuatu yang sangat aku inginkan. rela tidak jajan dan membawa bekal sendiri dari rumah demi semua yang aku inginkan. terkadang juga di waktu-waktu panasnya masalah di rumah, aku merasa sangat tidak nyaman dan ingin melarikan diri dari semua masalah itu. tapi apakah ada orang yang mau menampung anak yang membebani seperti aku? tiba-tiba air bening jatuh perlahan dari mata sembabku, dan tak terasa aku sudah di depan gerbang sekolah. segera aku menuju kelas sambil mengusap air mata. sampai di kelas, aku langsung menundukkan kepala dan kedua tanganku menjadi penahan kepalaku di atas meja. teman-teman melihat padaku, dan aku merasa sangat malu. "ridho, kamu kenapa? ada masalah? sini cerita!” kata sahabatku, rifky. "tidak ada apa-apa, ki, biasalah. hehe,” jawabku sambil tertawa, meyakinkan orang-orang bahwa aku tidak sedang sedih. semua sahabatku sudah tahu tentang masalah keluargaku. rifky adalah orang yang sangat dekat denganku, yang selalu mendengarkan keluh kesah yang beribu-ribu kali kusampaikan padanya. bring, bring, bring .... bunyi bel menunjukkan pelajaran akan dimulai, guruku memasuki kelas. selama pelajaran berlangsung, aku sangat tidak fokus pada apa yang dijelaskan oleh guruku. masih terbayang-bayang ucapan orang tuaku tadi malam. pikiranku sangat jauh, yang membuatku merenung. tiba-tiba, "aaa ... stop, stop!” aku berteriak sangat keras, membuat guru dan teman-temanku terkejut. "kenapa, ridho?" tanya guruku. "maaf, bu, nggak ada apa-apa. cuma ngigau, bu. saya ketiduran karena semalaman tidak tidur," jawabku bohong, agar guruku tidak mencurigai masalah yang ada di pikiranku. "ngapain aja kamu bisa nggak tidur semalaman, ridho?" tanya guruku lagi, dengan nada emosi. "main hape, bu. hehe, maaf, bu," jawabku sambil tertawa, untuk meyakinkan bahwa aku sedang tidak ada masalah. "huftt, astaghfirullah ...," ucap guruku sambil menarik napas. beberapa jam kemudian. bring, bring, bring .... teman-temanku bersemangat untuk pulang ke rumahnya, sedangkan aku ... aku masih trauma pada kejadian semalam yang membuat aku takut untuk pulang ke rumah. "kenapa kamu belum pulang, ridho?" kata rifky. "nanti aja, ki. aku masih terngiang-ngiang dengan ucapan-ucapan yang kudengar semalam, yang membuatku takut untuk pulang," kataku pelan. rifky membujukku agar pulang, yang akhirnya aku pun mengalah. sampai di depan rumah, aku masih ragu untuk mengetuk pintu. aku hanya duduk di kursi yang ada di depan rumahku hingga larut malam, sampai aku ketiduran di kursi itu. "nak, nak, kenapa tidur di sini? hari sudah malam, dari kapan kamu di sini, nak? bangun! pindah ke dalam," ucap orang tuaku yang kaget melihat aku tertidur di kursi depan rumah. aku pun terbangun dan mulai beranjak dari kursi tempat aku tertidur. segera aku masuk rumah tanpa menjawab omongan orang tuaku tadi. orang tuaku begitu tidak pedulikah? sampai-sampai tidak ingat aku pulang kapan dan tidak mencari atau meneleponku. mereka sibuk dengan masalahnya sendiri. dengan langkah cepat aku pun masuk ke kamarku dan membanting pintu kamar. setelah mengganti pakaian, aku langsung merebahkan tubuh ke kasur, dan merenung .... kenapa setiap hari aku begini? tidak pernah merasakan apa itu bahagia, selalu merasakan bagian terpuruknya saja. melihat keluarga orang yang “cemara”, hatiku saja sangat sakit dan iri. kapan aku bisa seperti itu? bahkan foto keluarga saja tidak ada. aku hanya ingin keluargaku harmonis, tidak seperti yang kurasakan saat ini. tapi itu kapan? aku menarik napas panjang. bergegas untuk tidur, demi mengejar mimpi-mimpi dalam tidurku. biodata penulis m. rihdo izwan, lahir di jambi, 20 agustus 2007. anak pertama dari dua bersaudara ini sekarang bersekolah di smkn 1 kota jambi.
1
2
3
»
Tag
# lari dari kenyataan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Jambi Ekspres 08 Desember 2023
Berita Terkini
Jangan Anggap Remeh Kesehatan Gigi, Ini Ancamannya
Kesehatan
28 menit
KPU Siapkan Dua Pilihan untuk Pilkada Ulang setelah Kemenangan Kotak Kosong
Politik
1 jam
Waspada! Karang Gigi Bisa Ancam Kesehatan Anda dan Jangan Sepelekan, Ini Bahayanya
Kesehatan
1 jam
Waspada! Pelemahan Rupiah Ancam Ekonomi Indonesia
Nasional
2 jam
Rendang Lebih dari Sekadar Makanan, Ini Potensi Ekonominya Jika Diakui UNESCO
Nasional
2 jam
Berita Terpopuler
Zumi Zola dan Putri Zulhas Siap Menikah Bulan Ini, Ini Alasan Mereka
Terkini
23 jam
Endorse Zola Gagal Menangkan Laza, Dillah-Muslimin Jadi Pemenang Pilkada Tanjabtim
Berita Utama
18 jam
Sarpras Mess Sarolangun Butuh Perhatian, Pj Bupati Bahri Anggarkan Perbaikan di 2025
Jambi Raya
20 jam
Ditolak Rujuk, Pria di Tebo Bunuh Mantan Istri dan Lalu Gantung Diri di Pohon Cempedak
Buser
19 jam
Pleno Rekapitulasi Pilkada Bungo Alot, KPU Selesaikan 10 Kecamatan dan Jumiwan Ungguli Dedy
Politik
19 jam
Berita Pilihan
Perhatikan Pemilihan Produk Perawatan untuk Bayi
Kesehatan
5 hari
Makanan Bersantan Sebaiknya Tidak Dipanaskan Berulang, Ini Saran Dokter
Gaya Hidup
4 minggu
Ko Apex Kekasih Dinar Candy Jalani Sidang Perdana Kasus Pemalsuan Dokumen dan Penggelapan
Buser
2 bulan
VIRAL! Siswi SMP di Kota Jambi jadi Korban Perundungan, Disundut Rokok hingga Disiram Minuman
Buser
2 bulan
Investor Mesti Kebut Jalan Khusus, Walau Ada Hambatan di Pembebasan Lahan
Berita Utama
2 bulan