Banyak Masyarakat yang Nekat Melintas Jembatan Sari Bakti yang Nyaris Roboh dan Membahayakan
BAHAYA: Masih banyak masyarakat yang nekat melintas jembatan Sari Bakti yang Nyaris Roboh. FOTO: Hafiz/JE --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Jembatan di Jalan Sari Bakti, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, ditutup sementara waktu karena kerusakan parah yang hampir menyebabkan jembatan roboh. Kerusakan tersebut terlihat jelas pada sisi jembatan yang mengalami patahan, mengancam keselamatan pengendara.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Senin (6/1/2025), meskipun telah dipasang rambu peringatan dan penutupan, sejumlah warga masih terlihat nekat melintas menggunakan kendaraan roda dua. Keadaan ini tentu membahayakan, mengingat kondisi jembatan yang sudah tidak layak untuk dilalui. Salah seorang warga setempat, Syamsul, mengungkapkan bahwa sebagian orang masih mencoba melintas karena adanya celah yang cukup untuk sepeda motor. "Mungkin mereka malas lewat jalan alternatif yang lebih jauh, jadi tetap nekat lewat jembatan," ujar Syamsul.
Ia mengaharapkan, Pemerintah Kota Jambi segera bertindak untuk meperbaiki kondisi jembatan tersebut.
"Jika terlalu lama jadi sangat berisiko. Takutnya ada korban," ujarnya.
BACA JUGA:Penggantian Jembatan Sungai Rengas Ditarget Rampung Maret 2025
BACA JUGA:Pemprov: Jembatan Tumbang Manjul Permudah Akses Menuju Melawi-Kalbar
Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Jambi, Agustiawan Harmain, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan perhitungan teknis terhadap kerusakan jembatan. Hasil dari perhitungan ini akan segera dilaporkan kepada pimpinan daerah. "Mengganti jembatan ini memerlukan dana yang cukup besar. Jika hanya diperbaiki sementara, itu juga tidak efektif karena biayanya sangat tinggi," kata Agustiawan.
Diungkapkannya, tim PUPR bersama dengan konsultan, telah melakukan pengecekan lebih lanjut, termasuk memeriksa bagian bawah jembatan untuk mengetahui penyebab pasti kerusakan tersebut. "Abodmen jembatan terangkat dan berguling. Kami belum bisa memastikan apakah kerusakan ini disebabkan oleh erosi air atau faktor tanah, namun kerusakannya sudah cukup parah dan memerlukan penanganan segera," tambah Agustiawan.
Jembatan Sari Bakti, yang dibangun pada 2006, telah menjadi jalur vital bagi masyarakat sekitar. Namun, seiring bertambahnya usia dan faktor cuaca serta kondisi tanah yang tidak stabil, jembatan ini kini membutuhkan perhatian serius. Dengan penutupan sementara jembatan, Agustiawan mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalan alternatif yang telah disediakan demi menghindari potensi kecelakaan. "Kami berharap masyarakat dapat memahami situasi darurat ini dan mengikuti rambu-rambu yang ada," pungkas Agustiawan. (*)