Harga Pinang Naik Rp 19.000 per Kg, Petani Bergembira

Terlihat petani pinang sedang mengocek buah pinang.--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO–Petani pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kini dapat bernafas lega setelah harga buah pinang mengalami kenaikan signifikan, mencapai Rp 19.000 per kilogram.

Kenaikan harga ini menjadi angin segar bagi para petani yang selama hampir tiga tahun terakhir menghadapi harga pinang yang anjlok, sehingga banyak yang terpaksa menebang pohon pinang mereka, baik yang siap panen maupun yang baru ditanam.

Harga pinang yang tinggi kini mendorong para toke (pedagang) untuk aktif membeli buah pinang dari rumah-rumah warga.

BACA JUGA:Harga Pinang Kelotok Mencapai Rp 5.000 per Kg, Petani Masih Merasa Kurang Puas

BACA JUGA:Harga Pinang Anjlok, Warga Tanjabbar Menjerit

“Bisa jadi harga ini akan terus naik, tapi sekarang cari pinang susah,” ujar Alim, salah seorang toke pinang di Kecamatan Muara Sabak Timur.

Alim menyebutkan, untuk memenuhi permintaan, dirinya harus bersaing ketat dengan pedagang lain, karena petani pinang sering berpindah ke tempat lain jika harga yang ditawarkan tidak sesuai.

“Dulu, saat kebun pinang masyarakat masih banyak, kami para toke tidak kesulitan. Sekarang, pinangnya yang sulit ditemukan,” jelasnya.

Meski banyak kebun pinang yang telah dimusnahkan oleh petani, Alim mengungkapkan rasa syukurnya atas kenaikan harga pinang saat ini.

Sebagian petani masih bertahan dengan perkebunan pinangnya, dan ada juga yang melakukan tumpang sari untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.

"Kenaikan harga pinang ini akan menjadi kabar baik bagi ekonomi mereka yang masih bertahan," tandasnya.

BACA JUGA:Harga Pinang Merangkak Naik, Petani Diminta Hasilkan Kualitas Produksi yang Baik

BACA JUGA:Permintaan India Melonjak, Harga Pinang Merangkak Naik

Kenaikan harga pinang ini diharapkan dapat membantu perekonomian petani lokal, sekaligus memberikan dorongan bagi mereka untuk kembali mengelola kebun pinang yang sempat terabaikan akibat harga yang rendah. (*)

Tag
Share