HMPV Tidak Berpotensi Jadi Pandemi Selanjutnya

Pemeriksaan virus HMPV. ANTARA/HO-Dinkes Kota Bogor/pri--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa Human Metapneumovirus (HMPV) tidak berpotensi menjadi pandemi berikutnya, meskipun dunia mungkin masih menghadapi pandemi di masa depan.

Ia mengungkapkan empat alasan utama yang mendasari pandangannya tersebut.
"Tidak, HMPV bukan yang akan menjadi pandemi berikutnya. Tapi, kita pasti akan menghadapi pandemi lagi di masa depan, hanya kita belum tahu kapan dan penyakit apa yang akan muncul," ujar Prof. Tjandra saat ditemui di Jakarta.
Tjandra merespons isu yang berkembang mengenai kemungkinan HMPV menjadi COVID-19 kedua.

Menurutnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat daftar penyakit yang berisiko menjadi pandemi, dan HMPV tidak termasuk dalam daftar tersebut.

BACA JUGA:HMPV Tidak Perlu Dikhawatirkan, Tidak Ada Tindakan Khusus

BACA JUGA:Dokter Sarankan Pola Makan Bergizi untuk Tingkatkan Imunitas dan Cegah Virus HMPV

WHO memfokuskan perhatian pada tiga kategori penyakit yang lebih berpotensi menimbulkan pandemi.
Pertama, penyakit zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Kedua, influenza dalam berbagai jenis, karena virus influenza dapat bermutasi dengan cepat.

Ketiga, penyakit yang dikenal dengan sebutan Disease X, yaitu patogen yang belum diketahui yang dapat memicu pandemi.
Tjandra menjelaskan alasan-alasan mengapa HMPV tidak akan menjadi pandemi. Pertama, HMPV sudah dikenal sejak 2001, bahkan sebelum tahun tersebut sudah ditemukan antibodi terhadap virus ini.

Kedua, berbeda dengan COVID-19 yang cenderung berat, HMPV umumnya menyebabkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
"Ketiga, tidak benar bahwa HMPV akan menjadi pandemi hanya karena adanya lonjakan kasus di China pada 2019-2020. Peningkatan kasus di musim dingin itu hal yang biasa terjadi, terutama di negara-negara dengan empat musim," tambahnya.
Alasan keempat, Tjandra mengungkapkan bahwa banyak penyakit infeksi saluran pernapasan yang memiliki gejala serupa, seperti batuk, demam, dan sesak napas, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa penyakit dengan gejala-gejala tersebut akan berkembang menjadi pandemi seperti COVID-19.
Meskipun HMPV tidak berpotensi menyebabkan pandemi, Prof. Tjandra menegaskan bahwa kenaikan kasus infeksi saluran napas tetap perlu diwaspadai.

WHO melaporkan adanya peningkatan kasus infeksi saluran napas di belahan utara dunia pada bulan Januari. (*)

Tag
Share