Mendikdasmen Sebut Deep Learning Kunci untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat menjadi narasumber utama dalam seminar bertajuk "Implementasi Deep Learning dalam Rangka Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa penggunaan pendekatan deep learning menjadi sangat krusial dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, serta memastikan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas.
Hal ini disampaikan dalam seminar bertajuk "Implementasi Deep Learning untuk Pendidikan Berkualitas bagi Semua", yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA, Jakarta, pada Senin (17/2).
Mu’ti menjelaskan bahwa konsep deep learning lebih dari sekadar penghafalan atau latihan soal ujian.
Pendekatan ini mengutamakan pemahaman mendalam mengenai materi, menghubungkannya dengan berbagai disiplin ilmu, serta menerapkannya dalam situasi nyata.
"Yang kami maksud dengan deep learning adalah proses belajar yang memfokuskan pada pemahaman penuh atas konsep-konsep yang diajarkan, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ini lebih dari sekadar hafalan, tapi bagaimana siswa bisa mengaitkan dan menggunakan ilmu yang dipelajari," jelas Mu’ti.
BACA JUGA:Kemendikdasmen Sebut Sekolah Wajib Umumkan Siswa Penerima Dana PIP
BACA JUGA:Mendikdasmen Tekankan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris untuk Hadapi Tantangan Global
Dalam praktiknya, model pembelajaran ini akan disesuaikan agar lebih fleksibel, menyenangkan, dan melibatkan siswa secara aktif dalam eksplorasi berbagai konsep.
Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menghubungkan apa yang dipelajari dengan dunia luar.
“Dengan deep learning, kami berusaha menciptakan proses pembelajaran yang tidak hanya penuh makna dan menyenangkan, tetapi juga bisa membawa perubahan nyata dalam kualitas pendidikan di Indonesia,” tambahnya.
Mu’ti menekankan bahwa pendekatan ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk melahirkan generasi yang lebih kritis dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Melalui deep learning, siswa diajak untuk lebih aktif berpikir dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta kolaborasi.
Lebih lanjut, Mu’ti menjelaskan bahwa konsep deep learning juga berhubungan erat dengan teori kognitif, yang menunjukkan bahwa perhatian dan pemrosesan informasi yang lebih dalam akan meningkatkan daya ingat siswa.
Jika pembelajaran dilakukan dengan cara yang lebih mendalam, informasi yang dipelajari akan lebih mudah diingat dan dipahami.
Mu’ti juga menambahkan, dengan penerapan deep learning, guru memiliki peran yang lebih penting dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
Guru tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membantu siswa untuk memahami dan mengaitkan materi dengan kehidupan nyata mereka.
BACA JUGA:Sekolah Swasta Dilibatkan untuk Ciptakan Kesetaraan Pendidikan, Ini Alasan Mendikdasmen
BACA JUGA:Mendikdasmen Beri Apresiasi pada KBRI Malaysia dan PTMA atas Kolaborasi KKN Internasional
“Guru menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mengerti makna dan relevansi materi. Ini membuat pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna, serta mendorong siswa untuk terus menggali pengetahuan,” ujar Mu’ti.
Melalui pendekatan ini, diharapkan kualitas pendidikan Indonesia dapat semakin berkembang dan mampu menghasilkan generasi yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi berbagai tantangan global. (*)