Pembebasan Lahan Rus Tol Jambi-Bayung Lencir Seksi 3 Kurang 6,5 Hektar, Ini Solusinya
TERUS DIKERJAKAN: Pembanguna ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Jambi-Betung terus dikerjakan. Jalan tersebut masih memerlukan 6,5 hektar lahan untuk dukungan konstruksi dan pengalihan aliran air.--
Namun pihaknya berharap semua tahapan bisa sesuai rencana. "Sudah jalan kok prosesnya, semoga bisa selesai sesuai rencana," sebut Ibnu.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Perekonomian Setda Provinsi Jambi Arief Munandar mengatakan pada Rabu (13/12) sudah dimulai sosialisasi pembebasan lahan Tol ini kepada masyarakat Kecamatan Mestong.
"Hari ini sudah dilakukan sosialisasi, ada 6,5 hektar yang terdampak di tol Batas Betung - Tempino yang dikerjakan saat ini," ujar Arief.
BACA JUGA:Jalan Khusus dan Stockfile yang Dibangun PT. SAS Terancam Gagal, Ini Penyebabnya
Bahkan untuk total lahan yang kurang untuk bagian pinggir jalan tol ini lebih banyak lagi apabila digabungkan hingga daerah Pijoan yang belum digarap.
"Kalau totalnya tambahan lahan 36-an hektar, digabung dengan daerah Bertam dan Pijoan yang belum digarap," ucapnya.
Ia berharap tak ada gejolak atau penolakan yang terjadi di masyarakat karena pembangunan tol didukung oleh masyarakat.
Apalagi Jambi menjadi satu-satunya Provinsi yang belum tersambung jalan bebas hambatan ini.
Sementara itu, Kepala Biro Perkenomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Provinsi Jambi Johansyah yang hadir langsung dalam sosialisasi pembebasan lahan di Mestong mengakui jalannya konsultasi publik itu berjalan lancar.
"Sosialisasi ke masyarakat ini karena ada ruas jalan yang dilebarkan sekitar 6,5 hektar. Tahapannya, sosialisasi, konsultasi publik, nanti dibuatkan Surat Keputusa Penetapan Lokasi, pengukuran oleh pihak terkait, dan pembayaran. Pembayaran menurut PPK jalan tol sekitar Februari 2024," ucapnya.
Ia juga optimis masyarakat bisa menerima lahannya kembali dibeli negara. Dan masyarakat mendapatkan ganti untung.
Ditanya kenapa kekurangan lahan ini baru diketahui saat ini, Johansyah tak mengetahui pasti.
Namun menurutnya, ketika pekerjaan konstruksi baru diketahui persoalan ini.
"Ketika konstruksi baru ketahuan, dan masyarakat tak ada masalah," katanya.
Dalam jalannya sosialisasi dengan masyarakat itu, Johansyah mengatakan masyarakat meminta agar disiapkan jalan bagi masyarakat setempat.